kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.522.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 15.929   6,00   0,04%
  • IDX 7.305   -21,35   -0,29%
  • KOMPAS100 1.115   -5,42   -0,48%
  • LQ45 878   -5,12   -0,58%
  • ISSI 223   -0,79   -0,35%
  • IDX30 449   -2,52   -0,56%
  • IDXHIDIV20 538   -3,76   -0,69%
  • IDX80 127   -0,64   -0,50%
  • IDXV30 130   -0,39   -0,30%
  • IDXQ30 149   -1,02   -0,68%

Prospek nikel kuartal IV masih akan suram


Minggu, 04 Oktober 2015 / 15:28 WIB
Prospek nikel kuartal IV masih akan suram


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sejalan dengan pergerakan komoditas logam industri lainnya, harga nikel pun tergerus 13,51% sepanjang kuartal tiga lalu.

Prospek di kuartal empat ini pun dinilai belum akan banyak berubah.

Mengutip Bloomberg, Jumat (2/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 0,19% ke level US$ 10.030 per metrik ton atau sudah menguat 0,80% dalam sepekan terakhir dan melemah 33,79% sejak awal tahun 2015 lalu*.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjabarkan sentimen yang mendominasi komoditas logam industri saat ini adalah pelemahan ekonomi dunia.

Imbasnya manufaktur baik China dan Eropa ikut terseret.

Minimnya aktivitas manufaktur ini jelas mengikis permintaan terhadap nikel.

“Tekanan terbesar datang dari drama The Fed,” kata Deddy.

Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada September 2015 menggerus perhatian pasar dan menekan komoditas yang dijual dengan USD seperti nikel.

Tidak hanya di kuartal tiga lalu tekanan besar itu dirasakan tapi sudah sejak awal tahun 2015.

Terlihat pada 24 Agustus 2015 lalu, harga nikel sempat terlempar ke level terendahnya sejak Januari 2009 lalu di US$ 9.515 per metrik ton.

Memang dalam perjalanannya, harga juga sempat terangkat kembali setelah aksi perusahaan memangkas produksi.

“Beberapa perusahaan tambang nikel besar pun harus menahan produksinya karena tidak mampu menutupi ongkos produksi dengan biaya jual yang terlampau rendah,” jelas Deddy.

Sebut saja GMK Norilsk Nikel asal Rusia yang memotong investasinya dan membekukan beberapa proyek karena rugi.

Serta sulitnya likuiditas perusahaan tambang Glencore yang menganggu produksi nikel.

Ralat: 

Pada tulisan sebelumnya tertulis "Mengutip Bloomberg, Jumat (2/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 0,19% ke level US$ 10.030 per metrik ton atau sudah tergerus 0,80% dalam sepekan terakhir dan 33,79% sejak awal tahun 2015 lalu".

Seharusnya "Mengutip Bloomberg, Jumat (2/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange terkikis 0,19% ke level US$ 10.030 per metrik ton atau sudah menguat 0,80% dan dalam sepekan terakhir melemah 33,79% sejak awal tahun 2015 lalu.

Redaksi mohon maaf  atas kekeliruan penulisan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×