kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Prospek Masih Menarik, Begini Strategi Investasi Reksadana Campuran Versi Panin AM


Selasa, 14 Mei 2024 / 20:49 WIB
Prospek Masih Menarik, Begini Strategi Investasi Reksadana Campuran Versi Panin AM
ILUSTRASI. Kinerja reksadana campuran masih minus hingga bulan keempat tahun ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana campuran masih minus hingga bulan keempat tahun ini. Berdasarkan data Infovesta, secara industri kinerja reksadana campuran mencatatkan return negatif 1,99% MoM di April 2024. Sementara sejak awal tahun kinerjanya juga mencetak return negatif 1,12% YtD.

Meski begitu, sejumlah produk reksadana campuran Panin Asset Management (Panin AM) masih mampu mencetak kinerja positif sepanjang tahun ini. Misalnya, Panin Sumber Berkat yang tumbuh 2,95% Ytd, Panin Dana Syariah Berimbang tumbuh 0,19% Ytd, dan Panin Dana Bersama 2,64% Ytd.

Direktur Panin AM Rudiyanto mengatakan, perusahaan senantiasa berfokus pada pendekatan value investing dan analisis emiten secara individu. Fund manager mencari dan menilai perusahaan yang undervalue namun secara fundamental memiliki prospek yang baik.

"Kebetulan saham dan obligasi dalam reksadana tersebut mengalami kenaikan di tengah volatilitas pasar sehingga membukukan kinerja positif," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/5).

Baca Juga: Sucorinvest AM Optimis Kinerja Reksadana Kembali Bangkit, Ini Pendorongnya

Ia pun meyakini kinerja reksadana campuran masih akan bertumbuh, sehingga masih menarik sebagai pilihan investasi. Namun dengan catatan holding period investor minimum dua tahun.

"Karena kemungkinan penurunan suku bunga acuan AS terjadi di tahun ini atau tahun 2025, sehingga dapat menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga saham dan obligasi," paparnya.

Walaupun memang, untuk jangka pendek ini masih berpotensi tertekan karena saat ini sentimen global seperti data inflasi AS masih menjadi sentimen utama. Di sisi lain, dari dalam negeri juga masih cukup berat lantaran kinerja laporan keuangan di kuartal I 2024 ini kurang memuaskan sehingga cukup sulit mengangkat momentum penguatan bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×