kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Prospek Kenaikan Suku Bunga Membatasi Penguatan Harga Minyak


Senin, 06 Februari 2023 / 17:59 WIB
Prospek Kenaikan Suku Bunga Membatasi Penguatan Harga Minyak
ILUSTRASI. Pompa minyak. REUTERS/Pascal Rossignol


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak naik usai mengalami penurunan sedalam 8% pada minggu lalu. Hal ini didorong oleh ekspektasi pertumbuhan yang lebih lambat di negara-negara ekonomi utama bisa membatasi konsumsi bahan bakar.

Harga minyak mentah Brent berjangka naik 17 sen, atau 0,2% menjadi US$ 80,11 per barel pada 0946 GMT. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun satu sen menjadi US$ 73,38 per barel.

Jumat lalu, harga minyak WTI dan Brent turun 3% setelah data pekerjaan AS yang kuat meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga yang bisa ikut mendorong penguat dolar. Penguatan dolar memang biasanya akan mengurangi permintaan minyak.

Di saat kekhawatiran resesi mendominasi pasar pekan lalu, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengatakan pemulihan ekonomi China tetap akan menjadi pendorong harga minyak.

Baca Juga: Proyeksi Harga Komoditas Energi di Tahun Ini, Simak Baik-Baik, ya!

IEA mengharapkan setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini berasal dari China, di mana Birol mengatakan permintaan bahan bakar jet mengalami lonjakan.

"Jika permintaan naik sangat kuat, jika ekonomi China pulih, maka menurut saya, akan ada kebutuhan bagi negara-negara OPEC+ untuk melihat kebijakan (output) mereka," kata Birol kepada Reuters di sela-sela konferensi di India. .

Di sisi lain analis menilai suku bunga yang lebih tinggi, bagaimanapun akan membatasi kenaikan harga. Pasalnya hal ini cenderung akan membatasi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan permintaan bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×