kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Prospek emas bearish dalam jangka panjang


Senin, 09 Oktober 2017 / 15:27 WIB
Prospek emas bearish dalam jangka panjang


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas emas menguat pada perdagangan Senin (9/10). Mengutip Bloomberg, pukul 13.30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 naik 0,72% ke level US$ 1.284,20 per ons troi dibanding hari sebelumnya.

Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, pergerakan emas hari ini dipengaruhi sejumlah sentimen. Salah satunya, rilis data tenaga kerja Amerika Serikat, non-farm employment change yang turun dari 196.000 menjadi 33.000.

"Juga adanya kekhawatiran pasar terkait masalah geopolitik," kata Deddy.

Sebagai informasi, Korea Utara diduga akan kembali meluncurkan misil bertepatan hari jadi partai buruh negara tersebut pada Selasa (10/10). Korea Utara rencananya akan meluncurkan bom hidrogen yang diklaim memiliki kekuatan yang belum pernah ada sebelumnya. Kim Jong Un juga menyebutkan bahwa rudalnya dapat mencapai wilayah AS.

"Dengan adanya ketegangan ini, maka peran emas sebagai safe haven kembali naik. Investor beralih ke emas lagi," ujar Deddy.

Selain itu, secara fundamental, harga emas masih terbantu tingginya permintaan jelang perayaan Diwali di India yang akan berlangsung Oktober ini. "Tapi ini sementara saja, karena permintaannya juga sudah dimulai sejak kuartal III-2017 kemarin," imbuh Deddy.

Berdasarkan data dari World Gold Council, selama 2017, permintaan emas di India diprediksi sekitar 600-700 ton, lebih tinggi dibanding tahun 2016 yaitu hanya 600 ton.

Kendati demikian, Deddy bilang, sejatinya pamor emas di kuartal IV-2017 akan mulai meredup. Sebab, secara fundamental, harga emas tertekan oleh kebijakan The Fed yang akan kembali menaikkan suku bunga.

"Selain itu, rencana reformasi pajak pemerintahan Trump juga sudah mendapat respons positif dan disetujui oleh Partai Republik. Ini membuat dollar menguat dan emas turun," imbuh Deddy.

Dus, pasar saat ini juga memandang perekonomian AS sedang dalam pertumbuhan yang baik sehingga ini menjadi katalis negatif bagi salah satu aset lindung nilai ini. Tidak menutup kemungkinan, di akhir tahun akan ada banyak aksi ambil untung yang dilakukan investor.

Oleh karena itu, Deddy memprediksi, Selasa (10/10), harga emas berpotensi melemah ke level US$ 1.271,90-US$ 1.286,90 per ons tori. Sepekan ke depan, emas ditaksir bergerak antara US$ 1.259,60-US$ 1.296,51 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×