Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Rekomendasi Saham
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menaksir faktor pembagian dividen tidak memberikan dampak yang signifikan bagi pergerakan saham MEDC. Apalagi, pelaku pasar juga akan mempertimbangkan faktor risiko dampak terhadap profitabilitas MEDC dari harga minyak mentah dunia yang cenderung melandai pada tahun ini.
Fajar pun memperkirakan IPO AMMN akan lebih dominan memberikan sentimen positif bagi saham MEDC. "Karena tujuan dari IPO terkait ekspansi dengan menggarap proyek pembangunan smelter dan pembangkit listrik, tentu bisa mendukung profitabilitas induk usaha (MEDC) dalam jangka menengah," ujar Fajar.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengamati dengan harga penawaran saat ini, maka kapitalisasi pasar AMMN mencapai Rp 120 triliun - Rp 129 triliun. Hal ini menjadikan AMMN sebagai salah satu dari 10 perusahaan berkapitalisasi pasar terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dampak positif dari IPO AMMN bisa dirasakan oleh MEDC. Dengan estimasi nilai AMMN mencapai US$ 8 miliar, maka 20,8% saham MEDC di AMMN pasca IPO memiliki nilai sekitar US$ 1,6 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Medco Energi (MEDC) Justru Turun 8,9% di Kuartal I-2023
MEDC pun berpeluang membukukan pendapatan tambahan sebesar US$ 1,1 miliar dari investasi marked-to-market. Sehingga MEDC berpotensi meningkatkan keuntungan menjadi US$ 1,4 miliar pada tahun ini.
Dengan estimasi tersebut, MEDC akan memiliki valuasi 1,13 kali P/E pada harga Rp 925 per saham. Jauh lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis lainnya.
Jika menerapkan P/E saat ini sebesar 4,7x dan memberikan diskon holding 50%, MEDC akan memiliki harga wajar sebesar Rp 2.000. Ada potensi keuntungan sekitar 116% dari harga saat ini.
Dalam risetnya, Farras menyematkan rekomendasi buy saham MEDC dengan target harga di level Rp 1.600. Rekomendasi ini mempertimbangkan kinerja kuartal I-2023 serta risiko dari penurunan harga migas dan volume lifting.
Research Analis Henan Putihrai Sekuritas, Ezaridho Ibnutama, juga memberikan rekomendasi buy terhadap saham MEDC. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan entry level pada area Rp 935 - Rp 930, dengan target harga di Rp 985 - Rp 995 / Rp 1.060 - Rp 1.070. Stoploss jika anjlok ke area Rp 860 - Rp 855.
Secara jangka pendek, Fajar pun melihat ada potensi penguatan dengan target harga di area Rp 995. Adapun, MEDC saat ini ada di posisi Rp 905 per lembar saham, usai ditutup turun 2,16% pada perdagangan Rabu (31/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News