kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek bisnis jasa kurir kian cerah di tengah pandemi


Kamis, 24 Juni 2021 / 20:06 WIB
Prospek bisnis jasa kurir kian cerah di tengah pandemi


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis emiten yang bergerak di bidang pengiriman barang dan logistik semakin menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. Beberapa emiten yang begelut di sektor tersebut juga meraup berkah karena volume pengiriman paket terus meningkat.

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menjadi salah satu yang diuntungkan. Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto menuturkan, realisasi pengiriman paket naik hingga 100% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Prodjo merangkan, tingkat pengiriman rata-rata per hari selama paruh pertama sepanjang periode sekitar 500.000 paket. Adapun pada tahun ini ASSA menargetkan jumlah pengiriman bisa mencapai 700.000-750.000 parcel per hari.

Meski demilian Prodjo belum dapat memperkirakan porsi pendapatan dari lini bisnis ini. 

"Masih terlalu dini untuk memperkirakan karena pertumbuhan jumlah pengirimannya meningkat sehingga jumlah kurir Anteraja telah mencapai sekitar lebih dari 15.000 orang untuk seluruh Indonesia," jelasnya dia, Kamis (24/6).

Baca Juga: Anteraja (ASSA) catat rata-rata pengiriman 500.000 paket per hari di semester I-2021

Dalam catatan Kontan.co.id, per akhir kuartal I-2020 AnterAja telah meraup pendapatan sekitar Rp 100 miliar. Untuk mencapai target pengiriman pada tahun ini, Anteraja terus menambah jumlah kurir dan lokasi operasional. Selain itu, AnterAja juha tengah membangun jaringan dalam rangka memperluas jangkauan.

Emiten lainnya yang juga mengalap berkah adalah PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX). Presiden Direktur SAPX, Budiyanto Darmastono menyatakan, sejak pertama kali PSBB pada Maret 2020 hingga saat ini ada pertumbuhan volume pengiriman sebesar 20%-30%.

"Kalau PSBB yang terakhir belum terlihat jelas pertumbuhannya, paling tidak harus menunggu satu bulan ke depan baru bisa dilihat lonjakannya," terang dia, Kamis (24/6).

Budi menjelaskan sekarang ini volume pengiriman mencapai 120.000-150.000 per hari. Pihaknya masih optimistis bisa mencapai target kiriman sebanyak 3,5 juta hingga 4 juta perbulannya.

Ia menambahkan, meningkatnya aktivitas belanja online menguntungkan jasa pengiriman, ditambah lagi kondisi pandemi yang menyebabkan orang lebih banyak belanja online. 

Sementara, tantangan untuk SAPX sekarang ini adalah kompetisi dari pemain kurir lain terutama dari sisi persaingan harga.

Pada tahun ini, SAPX membidik total pendapatan sekitar Rp 600 miliar dengan laba bersih sekitar Rp 40 miliar pada tahun ini. Sebagai pembanding, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, SAPX membukukan pendapatan Rp 451,59 miliar dengan laba neto tahun berjalan Rp 31,33 miliar di sepanjang tahun 2020. 

Guna merealisasikan target tersebut, SAPX juga berniat melakukan ekspansi penambahan armada kendaraan sekitar 100 unit dan pelebaran luas pada 80% kantor cabang. 

Pelebaran luas kantor cabang terutama dilakukan pada kantor-kantor cabang kecil di kotamadya atau kabupaten yang luasnya masih berkisar 300 meter persegi - 400 meter persegi. Rencananya, luas kantor cabang perusahaan bakal diperlebar hingga mencapai sekitar 1.000 meter persegi.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, bisnis pengantaran paket memiliki prospek yang cerah seiring dengan permintaan masyarakat yang cukup tinggi melakukan belanja online, terlebih di tengah pandemi sekarang ini.

Menurutnya, kondisi tersebut dapat memberikan sentimen positif terhadap pergerakan saham-saham yang memiliki bisnis ini tak terkecuali untuk ASSA dan SAPX.

Reza juga bilang, perusahaan yang memiliki lini bisnis pengantaran barang dapat mencetak perumbuhan kinerja. 

Baca Juga: Begini jurus Satria Antaran Prima (SAPX) memacu pendapatan tahun ini

"Untuk potensi kenaikan kinerja tergantung dari masing-masing perusahaan seberapa besar pengantaran yang dilakukan sehingga dapat berimbas baik ke pendapatan perusahaan," ungkapnya, Kamis (24/6).

Meski peluang datang dari sisi meningkatnya masyarakat yang menggunakan jasa layanan antar, akan tetapi emiten sektor ini memiliki tantangan yakni dari persaing yang mulai bermunculan.

Jika dilihat secara valuasi, Reza bilang saham ASSA dan SAPX memang sudah cukup tinggi. "Tapi, kalau dibandingkan dengan kinerja dan prospeknya maka seharusnya saham ini masih menarik," kata Reza.

Ia menyarankan pelaku pasar bisa melihat momentum untuk masuk, adapun target harga untuk ASSA di Rp 2.750 dan SAPX dengan target harga Rp 1.270.

Selanjutnya: SAPX Incar Pendapatan Rp 600 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×