kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Apik, Intip Rekomendasi Analis untuk Saham-saham Emiten Media Berikut


Selasa, 24 Mei 2022 / 21:58 WIB
Prospek Apik, Intip Rekomendasi Analis untuk Saham-saham Emiten Media Berikut
ILUSTRASI. Refleksi layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis melihat prospek emiten sektor media cukup cerah di tahun 2022. Analis BCA Sekuritas Mohammad Fakhrul Arifin mengungkapkan, ke depannya outlook sektor media masih positif.

Setelah membaiknya kinerja tahun lalu, kinerja emiten media diprediksi bakal melanjutkan pertumbuhan dari sisi pendapatan maupun laba seiring dengan pemulihan ekonomi yang berlanjut.

Ia bilang, aksi korporasi serta upaya perusahaan untuk terus memperkuat layanan Over The Top (OTT) menjadi salah satu katalis pendorong kinerja. 

Seperti diketahui, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memiliki beberapa layanan OTT seperti RCTI+ dan Vision+. Dalam beberapa tahun terakhir, MNCN terus mengembangkan bisnis konten dan digital.

Dari laporan keuangan 2021, pendapatan MNCN dari bisnis konten terpantau meningkat dari Rp 1,3 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 1,47 triliun. Begitu pun pendapatan dari iklan digital yang berhasil tumbuh dari Rp 973,21 miliar menjadi Rp 2 triliun pada 2021.

Baca Juga: Pendapatan Naik 9,28%, Laba Bersih Surya Citra (SCMA) Turun 14% di Kuartal I-2022

Selanjutnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga terus memperkuat layanan OTT melalui Vidio.com. Ke depannya kontribusi dari segmen bisnis layanan tersebut diprediksi akan terus meningkat.

Selain itu, Fakhrul bilang belanja iklan emiten media terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, perusahaan bakal mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi dan hal ini menjadi katalis positif. 

Sebagai contoh SCMA, per kuartal pertama tahun ini SCMA mencatat pendapatan iklan Rp 1,62 triliun atau tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.

Secara total, SCMA berhasil mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,53 triliun pada kuartal pertama tahun ini, tumbuh 9,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan pendapatan Rp 1,40 triliun.

Hanya saja, beban program dan siaran juga ikut naik 24,87% dari Rp 648,98 miliar menjadi Rp 810,39 miliar. Setelah dikurangi beban lainnya dan beban pajak, Surya Citra Media membukukan laba bersih Rp 284,84 miliar atau menurun 14,08% dari laba bersih Rp 331,53 miliar pada kuartal 1-2021.

Baca Juga: Harga Saham EMTK Telah Turun Drastis Sebulan Terakhir, Apakah Saatnya Beli?

Ia memprediksi, emiten media seperti MNCN dan SCMA dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja positif dari sisi pendapatan dan laba hingga akhir tahun mendatang. 

"Kinerja kuartal I-2022 SCMA masih sejalan dengan ekspektasi kami," kata Fakhrul, Selasa (24/5).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengungkapkan, sekarang ini biaya emiten media sedang mengalami peningkatan, salah satunya untuk investasi di bisnis konten. Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi netral untuk sektor media.

Fakhrul memberikan rekomendasi beli saham SCMA dengan target harga di Rp 480 dan MNCN di Rp 1.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×