Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Propertindo Mulia Investama Tbk menargatken pertumbuhan pendapatan 10% pada tahun 2019. Per 2018, emiten properti dengan kode saham MPRO ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 42,41 miliar. Angka ini naik 20,34% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35,24 miliar.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan MPRO Suwandy mengatakan, target pertumbuhan tersebut disesuaikan dengan target Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI). Dia optimistis target ini akan tercapai. Alasannya, MPRO memiliki landbank di daerah-daerah yang cukup strategis, yaitu Ciledug Raya, Solo Baru, Makassar, dan Maja.
Pendapatan perusahaan ini berasal dari penjualan apartemen Apsara di Solo Baru, Jawa Tengah. Apartemen ini terdiri dari 32 lantai dan menyediakan sekitar 400 unit. Proyek tersebut sudah selesai dan mulai serah terima pembelian sejak akhir 2018 lalu.
Suwandy mengatakan, hingga saat ini, MPRO telah berhasil menjual 60% dari unit apartemen yang ada. “Kami akan meneruskan pemasaran di Solo. Setiap bulan kami akan lakukan aktivitas marketing,” kata Suwandy kepada Kontan.co.id, Jumat (25/5).
Dia menilai, lahan perusahaannya di Solo berada di lokasi yang sangat bagus dan prospektif. Selain itu, ia menilai, Solo adalah satu jalan menuju Jawa Timur. “Dengan tol yang sudah jadi itu bisa memberikan akses ke Jawa Timur. Jadi, orang Magelang kalau mau belanja bukan ke Surabaya tapi ke Solo,” ucap dia.
Di tahun ini, MPRO juga akan membangun satu gedung perkantoran setinggi 18 lantai di kawasan Solo Baru tersebut. Perusahaan ini sudah mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pemerintah dan akan memulai proyek ini setelah lebaran. Dalam jangka panjang, di atas landbank seluas 7 hektare tersebut, MPRO berencana membangun kawasan yang terdiri dari dua gedung perkantoran, dua gedung apartemen, dan town house.
Tahun ini, MPRO juga akan membangun satu gedung apartemen Simprug Signature di Ciledug Raya, Jakarta Selatan. Satu gedung apartmen ini memiliki tinggi 33 lantai dengan total 561 unit.
Dalam jangka panjang, Propertindo Mulia Investama berencana membangun sebanyak enam gedung di lahan seluas 5,2 hektare ini. “Kami akan mulai satu gedung dulu di 2019 dan kami lagi urus izinnya. Usai lebaran akan mulai membangun,” kata dia.
Penyelesaian satu unit gedung perkantoran di Solo Baru dan satu gedung apartemen di Ciledug Raya membutuhkan dana Rp 500 miliar. Akan tetapi, tahun ini MPRO baru akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar untuk pembangunan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News