CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Program Tapera oke, analis rekomendasi hold BBTN


Rabu, 13 Desember 2017 / 19:25 WIB
Program Tapera oke, analis rekomendasi hold BBTN


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendapat dukungan dari upaya pemerintah dalam mendorong program tabungan perumahan rakyat (Tapera). Sebab, BBTN memang merupakan bank pemerintah yang difokuskan untuk kredit perumahan.

Andy Ferdinand, Kepala Riset Samuel Sekuritas dalam riset tanggal 13 Desember 2017 menyatakan, program Tapera dapat menjadi sumber dana murah bagi BBTN dalam menyalurkan kredit lunak perumahan. Sebelumnya telah diberitakan bahwa modal pembentukan Badan Pengelola (BP) Tapera Rp 2,5 triliun sudah disiapkan dari APBN. Komite Tapera baru saja menetapkan iuran Tapera sebesar 3%, yakni 2,5% dari pekerja dan 0,5% dari pemberi kerja.

Sementara jika menilik kinerja per Oktober 2017, Andy mencatat BBTN menunjukkan pertumbuhan cukup kuat. BBTN mencatat pertumbuhan kredit solid, sebesar 21% year on year (yoy). Kinerja tetap positif pada November 2017 dengan pertumbuhan kredit 21,7% yoy. "Pertumbuhan kredit BBTN mendorong kenaikan pendapatan bunga bersih dan laba bersih masing-masing sebesar 17,5% per Oktober 2017," kata Andy.

Laba bersih BBTN hingga bulan ke-10 sebenarnya hanya mencerminkan 73% dari proyeksi 2017 Andy. Namun, target laba bersih akhir tahun ini masih mungkin terkejar mengingat kinerja pada kuartal keempat biasanya lebih baik dari kuartal sebelumnya. Apalagi ada potensi pencatatan unrecognized interest income 2015 sekitar Rp 250 miliar di kuartal IV-2017 Yang saat ini sedang diaudit.

Memang, BBTN saat ini tidak lagi menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan hanya akan menggunakan skema SSB (Subsidi Selisih Bunga) di tahun depan. Namun, manajemen menganggap hal tersebut tidak akan menimbulkan masalah.

Di tengah prospek pertumbuhan yang menarik, Andy merekomnedasikan hold saham BBTN. "Kenaikan harga sahamnya yang tajam, yakni sekitar 97% year to date dan 18% sebulan telah membatasi potensi upside-nya, sehingga kami kembali merekomendasikan hold untuk saham ini," imbuhnya.

Andy memasang target harga Rp 3.300 per saham untuk BBTN. Hari ini, saham BBTN ditutup di harga Rp 3.360 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×