kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Profil investor ORI015 tidak banyak berubah


Senin, 29 Oktober 2018 / 21:24 WIB
Profil investor ORI015 tidak banyak berubah
ILUSTRASI. Peluncuran ORI015


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI015 sebesar Rp 23,37 triliun. Walau sukses melampaui target awal sebesar Rp 9,95 triliun, profil investor ORI015 tampak tidak jauh berbeda dari ORI sebelumnya.

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, porsi jumlah investor ORI015 terbesar berasal dari generasi baby boomers atau saat ini berusia 54 tahun-72 tahun yakni sebesar 36,27% dari total investor.

Jika dibandingkan dengan ORI014, investor berusia 40 tahun ke atas menjadi pemesan terbanyak dengan persentase sebesar 77,28% dari total investor.

Research Analyst Capital Asset Management, Desmon Silitonga menilai, profil investor ORI015 tidak mengalami banyak perubahan. Sebab, secara historis ORI lebih sering dibeli oleh investor-investor yang sudah pernah melakukan investasi pada seri-seri ORI sebelumnya. “Jadi banyak investor lama yang terus berinvestasi ORI dari waktu ke waktu seiring bertambahnya usia,” katanya, Senin (29/10).

Selain itu, ORI015 secara umum masih diperdagangkan secara konvensional. Beda dengan Savings Bond Ritel seri SBR004 yang benar-benar diperdagangkan secara online. Hal ini turut mempengaruhi porsi investor generasi milenial atau berusia 18 tahun - 8 tahun pada masing-masing instrumen.

Padahal, kedua instrumen ini sama-sama bisa dimiliki dengan dana minimal sebesar Rp 1 juta yang notabene cukup terjangkau bagi investor kalangan milenial. “Walau trennya meningkat, jumlah investor milenial di ORI015 belum terlalu banyak karena mereka lebih terbiasa transaksi secara online,” imbuh Desmon.

Bila ditelusuri, porsi investor milenial di ORI015 tercatat sebesar 24,46%. Adapun SBR004 memiliki porsi investor milenial sebesar 40,99%. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan porsi investor dari generasi lainnya.

Sementara itu, analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra berpendapat, tidak menjadi masalah apabila profil investor ORI015 tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan ORI sebelumnya ataupun instrumen sejenis.

Aspek terpenting yang perlu ditekankan adalah bertambahnya jumlah investor ritel secara keseluruhan. Sebab, hal itu merupakan tujuan utama pemerintah dalam menerbitkan ORI015 yaitu memperbesar basis investor ritel di pasar Surat Berharga Negara. Jika tujuan tersebut bisa tercapai, barulah pemerintah bisa fokus pada peningkatan jumlah volume penerbitan obligasi berbasis ritel.

ORI015 sendiri tercatat memiliki jumlah investor sebanyak 41.306 investor dari seluruh wilayah Indonesia. Angka ini jauh melampaui jumlah investor ORI014 yang tercatat sebanyak 22.882 investor.

“Seharusnya, ketika nilai investasi makin diperkecil, jumlah pemesan ORI yang berada di kisaran Rp 1 juta-Rp 100 juta makin banyak daripada mereka yang memesan di atas Rp 1 miliar,” ungkap Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×