Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) diprediksi akan menanjak pada kuartal III-2018.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Gunawan mengatakan turunnya curah hujan di kawasan penambangan jadi salah satu pendorong produktivitas ADRO.
"Kami percaya bahwa produksi batubara ADRO akan meningkat menjadi 12,26 juta ton," terang Andy dalam risetnya, Selasa (24/7).
Angka tersebut naik 12% secara kuartalan. Pada kuartal I-2018, produksi batubara ADRO sempat turun 11,9% menjadi 10,95 juta ton akibat tingginya curah hujan.
Produktivitas ini bisa menopang kinerja keuangan ADRO di kuartal mendatang. Andy memprediksi, volume penjualan ADRO bisa tumbuh sebesar 12,1% menjadi 12,25 juta ton.
"Kami optimistis ASP batubara ADRO kuartal II-2018 akan berkembang menjadi US$ 65,5/ton didukung oleh harga batubara global yang lebih tinggi," kata Andy.
Dengan begitu, Andy menilai laba bersih ADRO juga berpotensi terkerek 14% menjadi US$ 84 juta dari kuartal sebelumnya.
Selain itu, sentimen dari program 35 gigawatt juga bisa mendongkrak kinerja ADRO. Sebab, nilai kalori batubara ADRO sesuai dengan program ini. "Dalam program 35GW, pembangkit listrik termal adalah penyumbang terbesar untuk kebutuhan listrik Indonesia," lanjut Andy.
Dus, Andy merekomendasikan saham ADRO dengan target harga Rp 2.880 per saham.
Dalam perdagangan hari ini (24/7), harga saham ADRO dibuka menguat 0,83% ke level Rp 1.815.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News