Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie Tbk berhasil meningkatkan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan karet. Produksi CPO Juni 2012, tumbuh 53,7% jadi 20.140 ton year on year (yoy). Sedang pertumbuhan produksi karet 13,4% menjadi 6.521 ton yoy.
Pertumbuhan produksi tandan buah segar (TBS) semester I pun meningkat 49,6% jadi 92.857 ton. Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan Jaya Agra menuturkan, kenaikan TBS dan CPO disebabkan bertambahnya luas area tanaman yang menghasilkan. "Tahun ini, ada tambahan tanaman menghasilkan seluas 2.900 hektare (ha)," kata dia kepada KONTAN, Selasa (7/8).
Emiten berkode JAWA memiliki cadangan lahan (landbank) kelapa sawit seluas 33.300 ha. Dimana, lahan tertanam 21.000 ha dan 12.300 ha belum tertanam. Sedangkan yang sudah menghasilkan saat ini 5.200 ha. Artinya, tahun ini, luasnya jadi 8.100 ha.
Kenaikan produksi karet disebabkan meningkatnya kontribusi produksi plasma dan inti. Dimana, produksi plasma naik 26,3% menjadi 2.634 ton. Produksi perkebunan inti naik 6,1% jadi 3.887 ton.
Luas area tanaman menghasilkan karet tahun ini 2.900 ha dari total landbank karet seluas 31.100 ha. Bambang merinci, dari total landbank 9.600 ha sebenarnya sudah berstatus tertanam. Sisanya, masih belum ditanami.
Jaya Agra sudah gencar menanami lahan sejak tahun lalu. Tak heran, pada laporan keuangan per Desember Jaya Agra memiliki lahan karet tertanam seluas 9.600 ha dan kelapa sawit 21.000 ha. Proyek penanaman Jaya Agra dari 2011 - 2014 yaitu sebanyak 7.000 ha kelapa sawit dan 14.500 ha karet. Sedangkan proyek penanaman di tahun ini 3.500 ha sawit dan 4.500 ha karet.
Hasil penambahan lahan tertanam tersebut ditargetkan bisa memproduksi TBS 166.575 ton di tahun ini dari 126.885 ton di 2011. Sedangkan, produksi CPO naik 35,8% menjadi 37.200 ton yoy.
Target produksi karet juga naik menjadi 13.272 ton dari tahun lalu yang sebanyak 10.575 ton. Sayangnya, Bambang belum bersedia membeberkan harga jual rata-rata CPO dan karet di semester pertama lalu. Pasalnya, mereka masih melakukan audit terbatas atas laporan keuangan semester I-2012.
Ini merupakan persiapan Jaya Agra untuk menerbitkan obligasi baru. Jaya Agra berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar . Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi.
Manajemen menargetkan, emisi obligasi bisa dilakukan pada Oktober. Karena, Jaya Agra audit laporan keuangan kemungkinan baru selesai akhir September mendatang.
Jaya Agra juga menargetkan kinerja keuangan mereka akan meningkat di tahun ini. Pendapatan tumbuh 28,9% Rp 834 miliar. Sementara, laba bersih meningkat tipis 3,31% menjadi Rp 187 miliar.
Pada perdagangan Selasa (7/8), harga saham JAWA ditutup tidak bergerak dari Rp 350 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News