Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Produksi PT BW Plantation Tbk (BWPT) sepanjang semester pertama 2011 meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Di paruh pertama 2011, produksi tandan buah segar (TBS) BWPT mencapai 242.851 ton.
Jumlah tersebut naik 53% dari produksi perseroan di kuartal satu 2010 yang sebesar 161.600 ton. Sementara, Sedang produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) selama enam bulan pertama tahun ini meningkat 54,4% dibanding dengan semester satu 2010 menjadi 59.683 ton.
Manajemen BWPT menjelaskan, kenaikan produksi tersebut ditopang oleh dua faktor. Pertama, bertambahnya tanaman sawit yang sudah memasuki usia matang. “Tanaman baru yang menghasilkan sekitar 4. 000 hektare (ha),” kata Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan BWPT, Kamis (7/7). Produksi TBS sawit dari tanaman itu mencapai 11 ton per ha.
Tanaman sawit BWPT yang memasuki usia matang di tahun ini adalah pohon yang ditanam pada 2007. Saat itu BWPT menanam sawit di lahan seluas 4.393 ha. Dengan tambahan tersebut, maka luas lahan yang tanamannya sudah menghasilkan tahun ini mencapai sekitar 19.663 ha. Sekadar informasi, lahan tertanam BWPT di akhir 2010 lalu mencapai 52.060 ha.
Faktor kedua, cuaca pada semester pertama 2011 lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya. “Semester satu 2010 produksi kami turun, sekarang cuaca lebih baik terlihat peningkatan yang signifikan,” kata Kelik.
Namun, manajemen BWPT tidak mengubah target produksi tahun ini. BWPT menargetkan produksi naik 10%-15% dari tahun sebelumnya.
Alasannya, perusahaan perkebunan ini memperkirakan pertumbuhan produksi pada semester dua 2011 tidak akan meningkat signifikan dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara, harga rata-rata CPO BWPT pada semester satu 2011 mengalami kenaikan 10%-15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Di semester pertama 2010 harga rata-rata CPO BWPT senilai Rp 6,5 juta per ton.
Tapi, manajemen BWPT bungkam soal hasil penjualan perseroan kuartal satu 2011. Alasannya, belum ada laporan volume penjualan. “Tapi hitung-hitungannya sudah kelihatan, produksi naik 54,4% harga jual naik 10%-15%,” kata Kelik. Asal tahu saja, di semester satu 2011 penjualan BWPT Rp 275,67 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News