kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi Batubara MNC Energy Investments (IATA) Melonjak 95%,4% di Kuartal I-2022


Jumat, 22 April 2022 / 07:15 WIB
Produksi Batubara MNC Energy Investments (IATA) Melonjak 95%,4% di Kuartal I-2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) ciamik di awal tahun ini. Melalui PT Bhakti Coal Resources, IATA melaporkan proudksi batubara mencapai 852.322 ton di sepanjang kuartal I-2022.

Asal tahu saja, jumlah tersebut melonjak 95,4% dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu yakni 436.251 ton.

Dibandingkan dengan kuartal keempat 2021, produksi Bhakti Coal Resources meningkat 13,3% dari 752.299 ton. PT Putra Muba Coal (PMC) menyumbang 66,9% dari total produksi Bhakti Coal Resources sepanjang kuartal pertama ini, sisanya disumbang oleh Bhumi Sriwijaya Perdana Coal.

Produksi pada tahun 2022 diperkirakan masih akan terus meningkat, seiring dengan penambahan dua area tambang baru di PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) yang akan beroperasi mulai kuartal kedua tahun ini.

Peningkatan produksi ini memanfaatkan momentum tingginya permintaan dan harga batubara di pasar internasional. Menurut IATA, peningkatan ini tidak luput dari beberapa  faktor. Pertama, harga gas dan minyak yang tinggi sehingga banyak yang beralih menggunakan batubara. Kedua, embargo komoditas energi Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Berkat Akuisisi Tambang Batubara, MNC Energy (IATA) Berhasil Raih Laba pada Kuartal I

Ketiga, energi yang terbarukan masih belum dapat diandalkan untuk menggantikan peran batubara. Keempat, pemulihan ekonomi paska pelonggaran lockdown Covid-19.

Sementara itu, penjualan batubara IATA juga meningkat seiring peningkatan produksi. IATA mencatat penjualan sebesar 823.543 ton pada kuartal pertama 2022, naik 70,3% dibanding 483.719 ton pada kuartal yang sama tahun lalu. China, India, Vietnam, Thailand dan Malaysia merupakan negara tujuan ekspor batubara IATA.

Asal tahu, Bhakti Coal Resources (BCR) merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Bhakti Coal diakuisisi IATA pada akhir 2021.

Bhakti Coal Resources menargetkan produksi sebesar 7,8 juta ton batubara pada tahun 2022 dari keempat IUP yang dimiliki, yakni PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Arthaco Prima Energi (APE) dan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE).

 

Akuisisi Bhakti Coal Resources pun membuahkan hasil. Dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/4), IATA menyatakan berhasil mencatatkan laba bersih pada periode kuartal pertama 2022. Ini terjadi setelah bertahun-tahun IATA membukukan kerugian.

Pada kuartal pertama 2022, IATA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 40,4 juta, naik 2.543% dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,5 juta. Seiring dengan kenaikan pendapatan, EBITDA milik IATA juga mengalami peningkatan tajam dari negatif US$ 0,3 juta menjadi US$ 23,5 juta.

Dus, untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, IATA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 9,4 juta pada kuartal pertama 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×