Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa ternyata sangat berdampak pada penjualan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Perusahaan pelat merah ini pun memperkirakan, produksi baja kasarnya hanya 2 juta ton hingga akhir tahun 2011 seiring dengan penurunan permintaan baja dunia.
"Ada penurunan permintaan baja dunia. Pabrik baja pun melakukan penyesuaian dengan menurunkan supply. Tapi permintaan di Indonesia tidak mengalami penurunan permintaan," kata Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk, Irvan Hakim, Senin (7/11).
Lebih lanjut Irvan pun mengungkapkan jika hingga September lalu, produksi baja KRAS sudah mencapai 70% dari target tersebut. Penurunan penjualan baja ini sendiri sudah di antisipasi KRAS yang juga menurunkan produksinya.
Sementara itu, harga rata-rata baja yang dijual KRAS saat ini mencapai US$ 710. "Kalau dari siklus, saat ini kita sudah ada di lembah dan harganya akan naik lagi di awal tahun depan dan diperkirakan permintaannya juga naik," lanjut Irvan. Biasanya, pada Januari hingga April memang harga baja cenderung naik hingga US$ 60 dari harga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News