kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Produksi AS jatuh, harga minyak dunia melambung lebih dari 3%


Minggu, 11 Maret 2018 / 10:27 WIB
Produksi AS jatuh, harga minyak dunia melambung lebih dari 3%
ILUSTRASI. Kilang Minyak Pertamina


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terkoreksi cukup dalam, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Jumat (9/3). Tak tanggung-tanggung, kejatuhan dollar AS dan penurunan produksi minyak Amerika Serikat (AS) telah berhasil membawa harga logam energi itu menguat hingga 3%. Mengutip Blommberg, minyak WTI kontrak pengiriman April 2018 tercatat menguat 3,19% ke level US$ 62,04 per barel.

“Kenaikan ini dampak dari melemahnya dollar dan turunnya rig AS,” ujar Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.

Rupanya sentimen positif dari meredanya ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea tak bertahan lama. Akhir pekan lalu indeks dollar kembali jatuh ke level 90,093. Greenback kembali tertekan setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis data tenaga kerja yang hasilnya cukup bervariasi.

Meskipun data non farm payrolls bulan Februari tumbuh di atas estimasi 204.000 menjadi 313.000, nyatanya data tenaga kerja lainnya justru mengecewakan. Tingkat pengangguran bulan Februari justru menguat dari 4% ke level 4,1% dan indeks rata-rata gaji dirilis lebih rendah dari perkiraan 0,3% menjadi hanya 0,1% saja.

Sementara itu, Baker Hughes juga melaporkan jumlah rig aktif di AS terjatuh setelah berhasil mempertahankan penguatan sejak tujuh minggu terakhir. Rig AS turun 4 menjadi 796 untuk pekan yang berakhir pada 9 Maret 2018.

Padahal di awal perdagangan, penguatan minyak sempat tertahan karena kabar kesediaan Presiden AS Donald Trump untuk memenuhi undangan Presiden Korea Utara Kim Jong Un pada bulan Mei nanti. Pada sesi perdagangan Asia, minyak WTI masih sempat bertengger pada level US$ 60,27 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×