kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Produk baru sepi, NAB reksadana terproteksi turun


Rabu, 23 Februari 2011 / 08:30 WIB
Produk baru sepi, NAB reksadana terproteksi turun
ILUSTRASI. Pengunjung memadati Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Kamis (6/6/2019).


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Jumlah dana kelolaan reksadana terproteksi masih terus menunjukkan tren penurunan pada Februari 2011 ini. Penurunan nilai aktiva bersih pada reksadana terproteksi ini sudah terlihat sejak Januari lalu.

Berdasarkan statistik pasar modal yang dirilis Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), selama Januari 2011 lalu dana kelolaan turun sekitar 1,6% menjadi Rp 41,33 triliun. Bandingkan dengan posisi dana kelolaan reksadana terproteksi di akhir Desember 2010 sebesar Rp 42,01 triliun.

Manajer investasi mengakui masih ada penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi selama Februari ini. Menurut Direktur Mandiri Manajemen Investasi (MMI) Andreas M. Gunawidjaja, salah satu penyebab penurunan dana kelolaan reksadana terproteksi adalah penurunan harga obligasi.

Maklum saja, umumnya reksadana terproteksi menggunakan obligasi sebagai aset dasar alias underlying asset-nya. Karena itu, penurunan harga obligasi akan mempengaruhi dana kelolaan reksadana terproteksi.

Selain itu, dalam dua bulan pertama 2011 ini jumlah reksadana terproteksi baru yang diterbitkan oleh manajer investasi belum terlalu banyak. Sementara di sisi lain jumlah produk reksadana terproteksi yang sudah jatuh tempo cukup besar.

Direktur Pemasaran Ciptadana Asset Management (CAM) Paula Rianty Komarudin mengatakan, manajer investasi memang tidak bisa langsung mengganti reksadana terproteksi yang jatuh tempo dengan reksadana baru. "Manajer investasi yang berniat membuka kembali produknya, membutuhkan waktu tiga bulan bahkan sampai satu tahun untuk proses di Bapepam-LK," papar Paula, kemarin (22/2).

Meskipun begitu, manajer investasi yakin minat investor terhadap reksadana terproteksi tidak akan berkurang. Pasalnya, dana yang ditanamkan investor pada dasarnya tidak terlalu terpengaruh perubahan kondisi makro yang mempengaruhi pasar. "Karena dana investor sudah dikunci, maka investor pasti akan mendapatkan kembali dana investasi awalnya," tanggap Andreas.

Paula mengiyakan pernyataan Andreas. Menurutnya, investor tidak perlu khawatir soal turunnya dana kelolaan reksadana terproteksi ini.

Bahkan Ciptadana tengah mempersiapkan reksadana terproteksi baru. Rencananya perusahaan manajer investasi ini akan merilis reksadana tersebut di semester pertama 2011 ini.

Namun, Paula mengingatkan agar investor tetap memantau perkembangan kinerja manajer investasi dalam mengelola reksadana terproteksi. Pasalnya, walaupun terkesan aman, reksadana terproteksi masih memiliki risiko.

Misalnya, bisa jadi manajer investasi menempatkan dana nasabah pada portofolio investasi yang bodong. "Kasus-kasus gagal bayar pada reksadana terproteksi lebih banyak terjadi karena kinerja manajer investasi," papar Paula.

Oleh karena itu, investor reksadana terproteksi harus benar-benar mengetahui dan mengenal produk serta manajer investasi tempat mereka menanamkan uangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×