Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menargetkan pertumbuhan EBITDA tahun 2018 sebesar 50 basis poin (0,5%).
Tahun 2017, EBITDA perseroan tercatat meningkat sebesar 14,3% year on year (yoy) menjadi Rp 239,05 miliar dari Rp 209,07 miliar di tahun sebelumnya.
"Kita lihat dari marginnya, tahun 2016 15,4%, kemudian 2017 menjadi 16,3% sehingga naiknya 0,9%, nah itu yg kita targetkan, kalo tahun 2017 16,3% maka tahun ini minimum marginnya harus 16,8%," terang Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia di Jakarta, Senin (23/4).
Dewi mengatakan, perseroan biasanya menargetkan kenaikan EBITDA ketimbang kenaikan net income. "Kami menarget pada presentase marginnya bukan pertumbuhan," tambahnya.
Tahun 2018, Prodia berencana akan menambah sejumlah outlet. Rinciannya yakni 5-7 laboratorium klinik, menaikkan standar 13 laboratorium klinik menjadi Prodia Health Care (klinik PHC), 4 klinik spesialis, 5 laboratorium rumah sakit dan minimal 20 outlet point of care (POC).
Penambahan outlet tersebut akan menggunakan dana IPO yang digelar Desember 2016 silam. Sebagai catatan, dari IPO tersebut, perusahaan mendapatkan dana segar Rp 1,2 triliun. Tahun 2017 lalu, terserap sekitar Rp 300 miliar. "Tahun ini, kita anggarkan (capex) sekitar Rp 300 miliar-350 miliar," jelas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News