Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini melemah. Dengan demikian, keoknya rupiah tersebut sudah terjadi selama dua hari berturut-turut. Melemahnya mata uang Garuda ini terjadi setelah ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai melambat.
"Investor mulai mengambil sikap hati-hati karena besok pemerintah akan merilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, pasar juga memperhatikan apa langkah yang bakal diambil Bank Indonesia (BI) minggu depan," jelas Joanna Tan, ekonom Forecast Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan, BI kemungkinan akan menahan lagi suku bunga acuan karena tingkat inflasi bulan lalu melambat. Namun, "Saya berpendapat BI harus menaikkan suku bunga karena tingkat inflasi inti masih tinggi," katanya.
Sekadar tambahan saja, berdasarkan survei yang dilakukan Bloomberg, tingkat PDB Indonesia akan naik 6,56% pada kuartal I dibanding tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada kuartal IV 2010, pertumbuhannya mencapai 6,89%.
Pada pukul 09.21, rupiah melemah 0,1% menjadi 8.559 per dollar. Kemarin, rupiah berada di posisi 8.540, yang merupakan level paling kuat sejak Maret 2004. Sepanjang tahun ini, penguatan rupiah sudah mencapai 4,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News