Reporter: Rashif Usman | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Abida juga menilai aliran dana asing berpeluang kembali masuk ke pasar domestik setelah sempat terjadi outflow sebesar Rp 16,6 triliun menjelang keputusan BI.
Pemangkasan suku bunga yang sejalan dengan tren pelonggaran global—terutama ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed—akan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko di Indonesia. Dengan inflasi 2,65% dan BI Rate 4,50%, spread riil positif tetap menarik untuk carry trade, khususnya jika stabilitas rupiah terjaga.
“Jika keputusan BI sesuai ekspektasi pasar, sentimen positif ini akan memperkuat arus masuk dana asing ke saham-saham blue chip perbankan dan mempercepat pemulihan IHSG yang sempat melemah sepekan terakhir,” tambahnya.
Sebaliknya, bila BI menahan atau menaikkan suku bunga, risiko outflow asing bisa meningkat kembali dalam jangka pendek.
Rekomendasi Saham Pilihan
Untuk strategi investasi, Abida merekomendasikan BBCA dengan target harga Rp 11.900 per saham dan BBTN di Rp 1.400 per saham.
Sementara saham BRIS dan BTPS disarankan hold karena valuasinya sudah mendekati atau melampaui rata-rata historis.
Tonton: IHSG Menguat Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 20 Oktober 2025
“Secara keseluruhan, keputusan pemangkasan BI Rate menjadi katalis utama revaluasi sektor perbankan menuju PBV mean lima tahun mereka, sekaligus peluang akumulasi strategis menjelang potensi penguatan IHSG di atas 8.000,” pungkas Abida.
Selanjutnya: Tabel Harga Emas Antam 20 Okt 2025 - Semua Ukuran Turun 0,5% Sehari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News