kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Prediksi IHSG besok: Diterpa sentimen pemakzulan Trump hingga aksi demonstrasi


Minggu, 29 September 2019 / 12:34 WIB
Prediksi IHSG besok: Diterpa sentimen pemakzulan Trump hingga aksi demonstrasi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Jumat (27/9). IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di level 6219,171, namun pada akhirnya IHSG harus keok di level 6196,889. 

Asing pun terus mengobral saham-saham IHSG. Tercatat, asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 338,34 miliar di semua pasar. Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG masih akan didominasi oleh sentimen global maupun domestik pada perdagangan Senin (30/9). 

Baca Juga: Ini alasan Indika Energy (INDY) tambah kepemilikan saham di perusahaan tambang emas

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG akan dipengaruhi oleh aksi window dressing menjelang akhir kuartal tiga 2019. 

Untuk diketahui, window dressing adalah kegiatan perusahaan terbuka atau manajer investasi untuk ‘memoles’ performa laporan keuangan dan portofolio sebelum ditampilkan kepada publik dan pemegang saham. 

Selain itu, Herditya memperingatkan IHSG masih akan digempur sentimen negatif dari luar negeri, sebut saja perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mencapai titik temu. 

Senada, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga mengingatkan akan adanya sentimen lanjutan perang dagang dari kedua raksasa ekonomi dunia ini. “Pasar saham global khususnya Amerika sangat terpengaruh oleh isu perang dagang,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/9). 

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) berencana stock split saham dan ganti direksi

Selain itu, ada pula isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Trump dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga Parlemen AS menyusun penyelidikan Mosi Tidak Percaya (impeachment). 



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×