kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.058   74,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,87   1,33%
  • LQ45 829   11,61   1,42%
  • ISSI 214   1,39   0,66%
  • IDX30 422   6,04   1,45%
  • IDXHIDIV20 509   6,65   1,32%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 124   0,30   0,24%
  • IDXQ30 141   1,76   1,26%

Prajogo Pangestu perbesar kepemilikan di Barito, investor boleh ikut


Rabu, 11 Juli 2018 / 21:42 WIB
Prajogo Pangestu perbesar kepemilikan di Barito, investor boleh ikut
ILUSTRASI. Prajogo Pangestu Barito Pacific BRPT


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bos PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tak mau ketinggalan momentum manisnya prospek perusahaan. Prajogo Pangestu kembali memperbesar porsi kepemilikan saham setelah sebelumnya juga sempat menggunakan haknya dalam rights issue.

Setidaknya ada delapan transksi pembelian yang dilakukan Prajogo sejak 28 Juni hingga 9 Juli. Selama periode itu, total ada 17,92 juta saham yang dia beli.

Rata-rata harga pembeliannya Rp 1.787 per saham. Sehingga, Prajogo setidaknya mengeluarkan dana Rp 32,04 miliar untuk transaksi yang memiliki tujuan investasi tersebut.

Sebelumnya, Prajogo juga sempat menggunakan haknya dalam rights issue sebesar Rp 7,35 triliun atas 3,15 miliar saham di harga Rp 2.330 per saham. Jika ditotal, sekarang Prajogo menguasai 13,72 miliar atau setara sekitar 77,1% saham BRPT.

Agus Salim Pangestu, Presiden Direktur BRPT mengatakan, nilai investasi yang tengah dilakukan BRPT saat ini besar. Bahkan, diatas nilai perusahaan.

"Jadi ini masalah logis, karena beli BRPT itu diskon besar," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (7/11).

Seperti diketahui, BRPT baru saja menyelesaikan rights issue senilai Rp 8,9 triliun. Dari dana tersebut, sebesar Rp 7,4 triliun merupakan dana untuk mengambilalih 66,76% saham Star Energy Group Holding Pte Ltd.

Transaksi atas aksi korporasi itu memang inbreng. Tapi, BRPT juga tetap akan mengeluarkan investasi yang tidak sedikit kedepannya. Perusahaan setidaknya menyisakan Rp 1,5 triliun dari dana rights issue untuk modal kerja anak usaha.

Perusahaan juga perlu menyiapkan dana untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan Jawa 10 di Suralaya, Banten. Pembangkit ini berkapasitas 2.000 megawatt. Nilai proyek yang bakal dikerjakan dengan skema joint venture (JV) itu mencapai US$ 3,1 miliar.

Namun, manajemen belum bersedia mengungkapkan sejauh mana kemonceran kinerja BRPT kedepan. Yang terang, efek konsolidasi kinerja keuangan Star Energy baru tercermin penuh pada kuartal III tahun ini.

Kiswoyo Adi Joe, analis Narada Asset Manajemen bilang, aksi Prajogo untuk memperbesar porsi kepemilikan sejatinya merupakan sinyal bagi investor untuk masuk. Logikanya sederhana.

Investor menjadi tidak bingung berapa harga wajar saham BRPT. "Karena ownernya saja berani," ujar Kiswoyo. Menurutnya, harga saham BRPT bisa mencapai Rp 3.000 per saham.

Taye Shim, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, kinerja BRPT kuartal I ini memang turun, tapi masih dalam batas wajar. Sebab, selain karena kondisi makro industrinya, penurunan itu juga karena kinerja kuartal I 2017 yang sudah lebih dulu membuat basis angka yang tinggi.

"Kedepan, kinerja BRPT akan lebih stabil," tulis Taye dalam riset 4 Juli.

Karena alasan itu, Taye menurunkan target harga saham BRPT menjadi Rp 2.500 per saham. Tapi, karena saham BRPT sudah murah, dia menaikkan rekomendasinya menjadi buy dari sebelumnya trading buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×