kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Prajogo Effect Sengat Saham Emiten Happy Hapsoro


Senin, 06 Oktober 2025 / 20:28 WIB
Prajogo Effect Sengat Saham Emiten Happy Hapsoro
ILUSTRASI. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Emiten taipan Prajogo Pangestu terus menguasai bursa saham Tanah Air. Jaringannya tak hanya dari kepemilikannya secara langsung, tetapi melalui entitas anak usahanya.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten taipan Prajogo Pangestu terus menguasai bursa saham Tanah Air. Jaringannya tak hanya dari kepemilikannya secara langsung, tetapi melalui entitas anak usahanya. 

Mayoritas saham-saham yang terafiliasi dengan sang taipan dalam tren bullish. Ambil contoh, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang sudah melesat 334,78% sejak awal tahun hingga Senin (6/10/2025). 

Ternyata, ada juga emiten yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro. Di antaranya, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).

Berdasarkan laporan bulanan registrasi efek CDIA per 31 Agustus 2025, 60% saham atau setara dengan 74,89 miliar saham CDIA dipegang oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Di mana, TPIA merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Di perusahaan itu lah, Prajogo Pangestu tercatat memiliki 66,89 miliar saham atau setara dengan 71,36% saham BRPT per 31 Agustus 2025.

Jika ditelusuri lebih dalam, CDIA ternyata pengempit 4,99% saham RATU. Adapun Investasi itu tercatat sebagai aset keuangan investasi lainnya senilai US$ 9,64 juta hingga akhir 2024.

Baca Juga: Raharja Energi Cepu (RATU) Bagikan Dividen Rp 108,60 Miliar

Seperti diketahui, RATU merupakan anak usaha dari RAJA. Per 31 Agustus 2025, RAJA tercatat memiliki 1,89 miliar saham. Jumlah itu setara dengan 69,62% dari jumlah ditempatkan dan disetor.

Terpantau, mayoritas saham-saham milik suami Puan Maharani itu sedang dalam tren bullish. Saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), yang melesat 1.193,10% sepanjang tahun berjalan ini. 

Penguatan juga terjadi saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang meroket 6.505,26% secara year to date. Di periode yang sama, saham PT Pakuan Tbk (UANG) telah melonjak 865,99%. 

Investment Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menjelaskan kenaikan saham milik Happy Hapsoro ini tidak hanya didorong oleh aksi korporasi semata.

“Tetapi juga oleh sentimen pasar yang menyambut positif setiap emiten yang memiliki afiliasi langsung maupun tidak langsung dengan grup Prajogo Pangestu,” katanya kepada Kontan, Senin (6/10/2025). 

Ekky bilang kinerja luar biasa saham-saham grup Prajogo Pangestu seperti BREN dan BPRT telah menciptakan fenomena yang dia sebut sebagai Prajogo Effect. 

“Ketika saham-saham inti dari Grup Prajogo melonjak tajam, investor akan menjadi proxy atau alternatif saham lain yang berada dalam orbit bisnis atau ekosistem yang sama,” tuturnya. 

Baca Juga: Saham Emiten Prajogo Pangestu, Petrosea (PTRO) Diborong Dua Petingginya

Menurutnya, ekspektasi pasar terhadap profil pemegang saham dan keterkaitan emiten dengan konglomerasi besar juga menjadi pemicu utama penguatan harga.

“Emiten-emiten yang diasosiasikan dengan figur besar seperti Prajogo cenderung mendapat minat tinggi dari investor, bahkan sebelum ada konfirmasi kinerja atau aksi nyata,” ujar Ekky. 

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menimpali penguatan beberapa saham juga didukung oleh sentimen rights issue dan spekulasi grup bisnis yang tengah gencar ekspansi bisnis.

Misalnya, BUVA yang tengah menyiapkan aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I dengan menerbitkan 4,02 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 150 per sahm. 

Lebih lanjut, Indy mencermati secara fundamental yang masih bertumbuh dari BUVA walaupun secara valuasi sudah sangat mahal. Menurutnya, prospek RATU juga cukup menarik walaupun saham ini baru IPO. 

“Namun saham-saham ini memiliki risiko yang cukup tinggi. Jadi sangat penting untuk melihat secara fundamental dan struktur modal perusahaan,” jelasnya. 

Indy menilai RATU masih menarik dengan target harga di kisaran Rp 8.000–Rp 8.000. Namun dia mengingatkan, saham RATU cocok untuk investor yang cukup berani dengan risiko tinggi. 

Selanjutnya: Kualifikasi Piala Asia: Tujuh Pemain Dilarang FIFA, Malaysia Dilanda Krisis

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×