kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Prabowo Gelar Pertemuan Dengan Para Konglomerat, Begini Efeknya ke Pasar Saham


Minggu, 09 Maret 2025 / 17:52 WIB
Prabowo Gelar Pertemuan Dengan Para Konglomerat, Begini Efeknya ke Pasar Saham
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym. Presiden Prabowo gelar pertemuan dengan sejumlah konglomerat an Ray Dalio, begini efeknya ke pasar saham.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Raymond Thomas Dalio alias Ray Dalio pada 7 Maret 2025. Pertemuan ini turut dihadiri oleh sejumlah konglomerat kakap. 

Ray Dalio merupakan investor asal Amerika Serikat (AS) yang memiliki pengalaman membentuk sovereign wealth fund (SWF) di berbagai negara, termasuk Temasek di Singapura dan PIF di Arab Saudi. 

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mendukung beberapa inisiatif untuk menarik investasi masuk ke Indonesia. Termasuk, menciptakan kawasan ekonomi baru. 

Indonesia harus mengembangkan pusat-pusat ekonomi untuk mendorong industrialisasi dan menarik modal domestik dan asing. Sukses serupa Dubai dan Doha, yang berubah menjadi pusat keuangan dan perdagangan global. 

Dari usulan ini, Prabowo meminta Danantara dan para pemimpin bisnis untuk mengidentifikasi lokasi potensial untuk kawasan ekonomi baru. Artinya, akan ada pertemuan lagi dengan para pebisnis. 

Baca Juga: Simak Anggaran & Rencana Capex Emiten pada 2025, Beserta Rekomendasi Sahamnya

Selain itu, pemerintah diminta memberikan insentif khusus kepada bisnis dan investor, termasuk inisiatif Family Office, yang diusulkan oleh Luhut. Harapannya Family Office ini bisa segera disetujui. 

Para pengusaha menyarankan agar Danantara tidak melakukan investasi langsung pada sektor publik, seperti pendidikan, kesehatan dan perhotelan, di mana kapabilitas sektor swasta sudah kuat. 

Sebaliknya, Danantara diminta fokus pada sektor berdampak tinggi yang mendorong daya saing nasional. Terakhir, para pengusaha mengusulkan adopsi teknologi yang efektif harus menjadi prioritas.

Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan kalau untuk sektor riil, para pengusaha mungkin bisa membantu dalam hal menciptakan lapangan kerja baru. 

"Tetapi kalau untuk bursa saham, selama mereka tidak melakukan buy back atau menjadi market maker tidak akan ada efeknya," katanya kepada Kontan, Minggu (9/3). 

CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menilai pertemuan tersebut, setidaknya bisa memberikan harapan positif ke pasar yang saat ini sedang dalam kondisi tertekan oleh berbagai faktor. 

Menurutnya, pertemuan itu bertujuan untuk menemukan solusi konkrit dalam pemulihan ekonomi dalam negeri yang menghadapi tantangan, khususnya masalah daya beli masyarakat. 

Praska mencermati, dalam sepekan terakhir IHSG mampu rebound. Pekan lalu IHSG telah menguat 5,8% sekaligus mampus bangkit dari level 6.200 dan kembali ke level 6.600. 

Asal tahu saja, PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan juga menggelar dialog bersama pasar modal pada 3 Maret 2025. Lalu, Prabowo juga melakukan pertemuan bersama delapan pengusaha kakap pada 6 Maret 2025. 

"Ini menjadi indikasi awal harapan perbaikan terhadap ekonomi domestik, terlebih setelah pasar cenderung mem-priced-in sentimen rilis kinerja emiten yang mayoritas melambat dari kuartal sebelumnya," kata dia. 

Dia berharap pemulihan pasar tidak hanya sementara sekaligus pertemuan tersebut dapat meyakinkan investor tentang pembentukan BPI Danantara yang bisa menopang ekonomi dalam jangka panjang. 

Pengamat Pasar Modal Hans Kwee menambahkan penguatan IHSG belakangan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni pertemuan OJK dan BEI serta rencana buyback tanpa RUPS menjadi sentimen positif. 

Menurutnya, pertemuan Prabowo dengan Konglo Indonesia juga sentimen positif bagi IHSG. Kemudian dari global terjadi perubahan pandangan terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

"Tarif trump berpotensi memukul ekonomi (AS) dan mendorong negara tersebut resesi serta perlambatan ekspor dan impor China. Ini menjadi sentimen positif bagi IHSG dan rupiah," ucap Hans. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat di Awal Pekan (10/3), Intip Saham Pilihannya

Selanjutnya: Piutang Pembiayaan Syariah Multifinance Mencapai Rp 27,92 Triliun per Januari 2025

Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×