kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PPRO tengah mengincar lahan 30 hektare


Kamis, 16 Februari 2017 / 08:35 WIB
PPRO tengah mengincar lahan 30 hektare


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Catatan positif kinerja PT PP Properti Tbk. (PPRO) tahun lalu membuat perusahaan properti ini mempersiapkan beberapa agenda ekspansi. Salah satu ekspansi yang tengah digodok adalah ekspansi landbank.

"Yang pasti kami akan menambah lahan sekitar 9 hektare tahun ini," kata Indaryanto, Direktur keuangan PPRO kepada KONTAN, Rabu (15/2). Indaryanto berharap, hingga akhir tahun PPRO bisa mewujudkan penambahan landbank hingga 80 hektare.

Anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini memiliki landbank sekitar 68 hektare per akhir tahun lalu. Indaryanto bilang saat ini pihaknya tengah mengincar lahan di dua tempat dengan luasan 30 hektare. Indaryanto masih enggan mengungkap detail incaran landbank PPRO ini.

Karena keterbatasan lahan pula PPRO rajin menggandeng beberapa perusahaan untuk membentuk perusahaan patungan alias joint venture. Sebelum ini, PPRO bekerjasama dengan PT Sentul City Tbk (BKSL) dan juga PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Indaryanto menambahkan, pembelian lahan-lahan tersebut akan dibiayai oleh belanja modal PPRO tahun 2017. Emiten pelat merah ini menganggarkan belanja modal Rp 1,9 triliun.

Dalam waktu dekat, PPRO berencana menggelar penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu untuk menampung suntikan modal dari PTPP. Sebelumnya, PTPP berniat menyuntik dana segar hingga Rp 500 miliar ke anak usahanya ini.

Selain landbank, PPRO juga mencoba berekspansi lewat produk-produk propertinya seperti tower 4 Grand Kemala Lagoon dan juga student apartement di Semarang dan Depok. PPRO juga bakal memulai pemasaran untuk proyek kerjasama dengan Jababeka, yakni tower 1 dan 2 Jababeka.

Selain itu, PPRO berharap segera bisa memasarkan proyek baru di Surabaya pada kuartal keempat. "Kami ingin penjualan one stop shopping, jadi produk kami cukup komplit untuk semua kalangan," kata Indaryanto.

Sebelumnya, PPRO banyak menjual produk menengah ke bawah. Kini, PPRO mulai mengerjakan produk-produk bagi kalangan menengah ke atas, seperti proyek Embong Sawo. PPRO juga mengerjakan proyek yang diperuntukan bagi kalangan menengah, yakni proyek di Tembalang dan Depok.

Tahun lalu, pendapatan PPRO melonjak hingga 42,8% ke angka Rp 2,15 triliun dari tahun sebelumnya yang baru mencapai 1,5 triliun. Kenaikan pendapatan ini juga diiringi dengan pertumbuhan laba bersih dua digit, yakni sebesar 21,6% ke angka Rp 365 miliar. Pada tahun 2015, laba emiten pengembang properti ini mencapai Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×