Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengembang properti dan pengelola mal PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) meyakini bisnis pusat perbelanjaan akan cukup menjanjikan di semester kedua tahun ini seiring dengan dilonggarkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Perusahaan sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan tenant besar yang diharapkan dapat memberikan nilai signifikan bagi Mal Pekanbaru yang bertujuan untuk menjadikan Mal Pekanbaru sebagai destinasi pusat perbelanjaan bagi masyarakat di Riau.
"Kami optimistis seiring dengan program pencegahan dan vaksinasi Covid-19 akan memberi harapan dimulainya pergerakan ekonomi nasional, jadi masyarakat bisa memulai aktifitas lebih leluasa, secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi, tentunya akan mempengaruhi kinerja kami menuju arah yang lebih positif," ujar Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi, Christopher Sumasto Tjia dalam keterangan resmi, Jumat (27/8).
Pemerintah juga terus mempercepat program vaksinasi massal untuk mencapai target herd immunity (kekebalan komunal) demi mengatasi pandemi Covid-19 sehingga diharapkan bisa segera membangkitkan perekonomian dalam negeri.
Baca Juga: Bima Sakti Pertiwi (PAMG) anggarkan capex tahun 2021 sebesar Rp 24,86 miliar
Selain katalis positif program vaksinasi, prospek bisnis pusat perbelanjaan juga akan didorong sentimen konsumen yang berangsur-angsur membaik, ditunjang dengan tren demografi dan sosial ekonomi yang besar.
Sebagai informasi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai 7,07% secara tahunan. Beberapa sektor menunjukan pertumbuhan signifikan, diantaranya penyediaan akomodasi dan makan minum di mana sektor ini tumbuh 21,58% secara tahunan, yang didorong kunjungan wisatawan lokal di beberapa wilayah dan peningkatan tingkat hunian kamar hotel.
Selain itu, permintaan properti secara komersial juga mulai menunjukkan pemulihan di kuartal II-2021. Hal ini tercermin dari data Indeks Permintaan Properti Komersial (IPPK) yang tumbuh 0,06% secara tahunan.
“Sentimen-sentimen positif itu diharapkan bisa mendongkrak kinerja perusahaan yang masih tertekan,” imbuh Christoper.
Selama kuartal I-2021, pendapatan PAMG terkoreksi 34,69% menjadi Rp.11,67 miliar. Perusahaan masih mencatat rugi bersih di kuartal I – 2021, sebesar Rp.1,96 miliar, dibandingkan dengan laba bersih kuartal I-2020 sebesar Rp 4,48 miliar.
Total kewajiban sebesar Rp 149,81 miliar dengan ekuitas Rp 433,45 miliar. Dengan demikian rasio kewajiban terhadap ekuitas atawa debt to equity ratio (DER) sangat rendah yakni hanya 0,345 kali.
“Perusahaan menyadari akan tantangan yang timbul dari COVID-19 ini dan dampak potensial untuk sektor bisnis perseroan. Kami akan meninjau situasi dan kondisi secara berkelanjutan, bekerja sama dengan pihak yang berwenang untuk mendukung mereka dalam menahan penyebaran Covid-19,” jelas Christoper.
Selanjutnya: Meski Mal Sepi, Efisiensi Bikin PAMG Sukses Membalikkan Rugi Jadi Laba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News