kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPh bunga obligasi turun, porsi investor individu di SBN berpotensi tumbuh pesat


Senin, 13 September 2021 / 17:06 WIB
PPh bunga obligasi turun, porsi investor individu di SBN berpotensi tumbuh pesat
ILUSTRASI. Obligasi.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi investor individu di Surat Berharga Negara (SBN) terus naik. Pada awal tahun 2021, kala itu porsi investor individu di SBN hanya mencapai 3,39%. Namun, per Kamis (9/9/2021), porsinya sudah mencapai 4,38% atau mencapai Rp 192,81 triliun.

Associate Director, Head of Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, menjelaskan, naiknya porsi individu di SBN karena pemerintah semakin banyak merilis instrumen ritel di SBN.

Di tahun lalu ada enam instrumen SBN ritel yang dirilis pemerintah, begitu juga di tahun ini. Sampai saat ini, sudah ada empat instrumen SBN ritel yang dirilis pemerintah di tahun ini.

Ia menilai, potensi pasar Indonesia cukup besar, dan saat ini sedang mengalami pertumbuhan, hanya saja, dari sisi persentase masih belum tinggi. 

“Jadi dari sisi munculnya instrumen ritel yang lebih sering ini, edukasi mengenai produk juga lebih kena ke masyarakat,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).

Baca Juga: Kuota pemesanan SR015 masih tersedia, penjualan sudah capai Rp 25,74 triliun

Ramdhan beranggapan jika edukasi mengenai keuangan tidak dibarengi dengan rilis produknya, dirasa kurang pas. Sehingga, apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah bagus.

“Akhir-akhir ini sosialisasi ini ditunjang dengan instrumen yang dirilis, apalagi masyarakat indonesia orientasinya saving, deposito, instrumen yang dibuat ini (SBN ritel), ini lebih mirip dengan deposito. Terbukti, penambahan jumlah investor terus bertambah,” jelasnya.

Ini juga menurutnya dimudahkan dengan adanya sistem pemasaran dari mitra distribusi, yang menggunakan teknologi finansial, sehingga masyarakat lebih mudah lagi untuk masuk ke instrumen tersebut.

Ia mengamati, saat ini deposito dan obligasi ritel di sering dibandingkan satu sama lain di masyarakat. Potensinya pun menurutnya sudah cukup besar dan sekarang sudah menyebar ke berbagai elemen masyarakat, dengan digitalisasi yang membantu hal ini berkembang.

Ramdhan memandang, ke depannya porsi individu di obligasi ritel masih akan terus tumbuh, terutama di tren suku bunga rendah seperti saat ini. Selain itu, langkah pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan (PPh) atas bunga obligasi investor domestik menjadi 10%, menurutnya ini akan menjadi hal baik ke depannya.

“Apalagi perlakuan pajaknya yang lebih murah karena adanya penurunan. Itu pemanis untuk industri ini dan akan menjadi percepatan untuk pendalaman pasar,” ujar Ramdhan.

Harapan Ramdhan, investor individu di SBN dalam 4 tahun -5 tahun mendatang akan sampai 10%.

Selanjutnya: Pemerintah turunkan PPh bunga obligasi agar investor ritel dapat tumbuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×