kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PP Presisi (PPRE) anggarkan belanja modal hingga Rp 1,5 triliun tahun ini


Kamis, 03 Januari 2019 / 19:09 WIB
PP Presisi (PPRE) anggarkan belanja modal hingga Rp 1,5 triliun tahun ini
ILUSTRASI. PT PP Presisi Loading Galian Tanah Kepala


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi (PPRE) menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 tirilun-Rp 1,5 triliun pada tahun ini. PPRE akan menutup kebutuhan belanja modal ini dari pinjaman sebesar 70% dan 30% sisanya dari ekuitas.

Investor Relations PPRE Bambang Suyitno menyebut, PP Presisi akan menggunakan capex untuk membiayai pembelian alat berat dan membiayai akusisi."Rinciannya 70% untuk alat berat dan 30% untuk akusisi anoganik yakni soil improvement dan pondasi," katanya kepada Kontan.co.id, beberapa hari lalu.

Akusisi di bidang soil improvement dan pondasi merupakan ekspansi pada tahun lalu. Tapi proses tersebut belum rampung, PPRE melanjutkan proses akusisi tersebut dan ditargetkan rampung pada tahun ini.

PPRE berharap, akusisi ini dapat berkontribusi 4%-6% ke total pendapatan pada tahun ini. Penyewaan alat berat diharapkan dapat berkontribusi 15%-20% ke total pendapatan PP PResisi.

PPRE menargetkan pendapatan tahun 2019 sebesar Rp 4 triliun-Rp 4,5 triliun. Sementara untuk tahun 2018 silam estimasi pendapatan perusahaan Rp 3 triliun-Rp 3,5 triliun. Asal tahu, estimasi pendapatan 2018 turun dari target yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya yakni sebesar Rp 4,9 triliun.

Sebelumnya, pada kuartal ketiga tahun lalu pendapatan PPRE masih di angka Rp 1,9 triliun. Bambang mengatakan, pihaknya merevisi target pendapatan dengan alasan terdapat beberapa proyek yang telah didapatkan mengalami pemunduran pelaksanaan, seperti proyek bandara Kulon Progo, Pelabuhan Patimban, serta bendungan di Maluku.

Sementara realisasi capex, emiten sektor infrastruktur ini juga mengalami penurunan dari target semula Rp 1,6 triliun yang terserap hanya Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×