Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Semakin perkasanya dolar ikut menekan sejumlah mata uang dunia. Tak terkecuali mata uang Inggris, poundsterling. Memang, belakangan, poundsterling mengalami tekanan jual setelah Gubernur Bank of England (BoE) Mervyn King menyatakan Inggris berpotensi besar mengalami resesi ekonomi untuk pertama kalinya sejak 16 tahun terakhir. Untuk itu, Pemerintah Inggris berniat untuk mengubah tingkat acuan suku bunganya dengan tujuan mengatasi tekanan akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
"Pernyataan tersebut memperkuat indikasi akan terjadinya pemangkasan suku bunga oleh BoE," tukas erwin, analis PT Valbury Asia Futures kepeda KONTAN hari ini. Yang menjadi pertanyaan saat ini, seberapa besar pemerintah Inggris bakal memangkas suku bunganya?
Erwin memprediksi, BoE akan memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin di akhir tahun ini, setelah melakukan pemangkasan bersama dengan sejumlah bank sentral dunia lainnya pada dua pekan lalu.
Sekadar tambahan informasi, Inggris direncanakan bakal merilis data mengenai retail sales untuk periode September. Para analis menilai, data penjualan retail tersebut diramalkan akan turun 0,9%, setelah mencatatkan kenaikan 1,2% pada bulan Agustus. "Jika data yang akan dirilis nanti lebih buruk dari perkiraan, maka itu menunjukkan lemahnya consumer spending di Inggris," ujar Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News