Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski akhir pekan lalu Perdana Menteri Inggris Theresa May baru saja menggelar pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk terkait jumlah kompensasi yang harus dibayarkan dalam proses Brexit, tetapi nilai tukar poundsterling tetap tak mampu mengungguli euro. Mengutip Bloomberg, Selasa (28/11) pukul 16.30 WIB, pasangan EUR/GBP tercatat menguat 0,09% ke level 0,8942.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan, efek pertemuan tersebut tidak akan lama. Menurut dia, pasar akan kembali fokus memperhatikan kondisi ekonomi kawasan Uni Eropa yang membaik.
Salah satunya capaian indeks kepercayaan konsumen bulan November yang dirilis positif sejak tahun 2001. "Ditambah euro juga didukung optimisme Kanselir Jerman Angela Merkel akan berhasil membentuk koalisi,” ujar Wahyu kepada Kontan.co.id.
Sementara pergerakan sterling dipengaruhi oleh pernyataan salah satu pejabat Bank of England (BoE) Silvana Tenreyro pada akhir pekan lalu yang menyebut keputusan kenaikan suku bunga acuan berikutnya akan bergantung pada proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Kata Wahyu, untuk Rabu (28/11) pergerakan mata uang EUR/GBP masih akan dipengaruhi dari pembentukan koaliasi Jerman dan proses Brexit. Jika Merkel berhasil membentuk koaliasi, euro akan menguat. Sedangkan untuk Inggris, menurutnya sejumlah data yang akan dirilis belum mampu menopang penguatan GBP.
Secara teknikal saat ini harga pasangan EUR/GBP telah berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan penguatan. Indikator moving average convergence divergence (MACD) yang berada diarea positif. Kemudian indikator stochastic berada di level 64,12 dan indikator relative strength index (RSI) berada di level 54,71.
Rekomendasi: Buy on weakness
Support: 0,8870 - 0,8830 - 0,8800
Resistance: 0,9000 - 0,9030 - 0,9080
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News