Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Prospek ekonomi Jepang yang mengendur beri celah lebar bagi poundsterling untuk menguat atas yen.
Mengutip Bloomberg, Selasa (8/11) pukul 16.43 WIB pairing GBP/JPY ikut terangkat 0,23% di level 129,77 dibanding hari sebelumnya.
Memandang penguatan GBP/JPY, Anthonius Edyson, Research and Analyst PT Astronacci International Futures mengungkapkan hal itu terjadi karena secara nasional tingkat pertumbuhan total aktivitas bisnis Inggris naik sejak Januari 2016 lalu. Adanya ekspansi bisnis baru yang meningkat mengikis kekhawatiran pasar akan ekonomi Inggris pasca keputusan Brexit.
Penguatan poundsterling juga datang setelah rilis data produksi manufaktur Inggris September 2016 tumbuh 0,6% dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,2%. Serta produksi industrinya yang bertahan di level minus 0,4%. Data monitoring penjualan ritel Inggris November 2016 tumbuh 1,7% dari November 2015 yang hanya 0,4%.
“Belum lagi pandangan masih panjangnya proses Inggris untuk pisah resmi dari Uni Eropa turut memberikan suntikan tenaga bagi poundsterling,” tutur Anthonius. Jelas ini kontras dengan fundamental ekonomi Jepang yang dipandang masih negatif.
Tekanan terbaru bagi yen datang setelah keputusan Bank of Japan untuk mengundurkan waktu pencapaian target inflasi 2% miliknya. BoJ juga memberikan peringatan bahwa momentum inflasi saat ini lebih lemah dari kuartal sebelumnya turut memojokkan posisi yen. “Yen masih dalam tekanan bearish akibat prospek ekonominya yang lemah,” kata Anthonius.
Anthonius memperkirakan pasangan GBP/JPY berpeluang untuk lanjutkan penguatan. Hanya saja memang rentangnya masih akan lebih sempit. "Arah penguatan lanjutan tetap ada," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News