Reporter: Wahyu Satriani, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Minat berinvestasi di obligasi korporasi masih tinggi. Situasi itu yang memicu optimisme emiten untuk menawarkan obligasi baru. Satu emiten tersebut adalah anak usaha PT ABM Investama Tbk, PT Sumberdaya Sewatama, yang hendak menerbitkan obligasi Rp 1 triliun.
Sumberdaya akan menerbitkan dua jenis obligasi, yaitu konvensional dan syariah. Obligasi konvensional yang mengincar dana Rp 800 miliar, terbagi dalam dua seri. Seri A bertenor tiga tahun menawarkan kupon 8,25%-9,25%. Sedang seri B bertenor lima tahun memberi kupon 9%-10%.
Sedang target perolehan dana sukuk ijarah bertenor lima tahun adalah Rp 200 miliar. Surat itu memberi imbal hasil Rp 90 juta-Rp 100 juta per Rp 1 miliar. "Sukuk ijarah menggunakan underlying asset genset yang disewakan ke PLN dan perusahaan lainnya," ujar Samuel Triswandi, Direktur dan Chief Financial Officer Sewatama.
Director Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Dadang Suryanto, satu penjamin pelaksana emisi obligasi Sumberdaya, menyatakan, akan menawarkan obligasi itu ke investor dalam negeri. Khusus sukuk, ia menawarkan ke bank syariah, manajer investasi dan perorangan. Selain Mandiri, penjamin emisi Sumberdaya adalah DBS Vickers Securities.
Obligasi dan sukuk Sumberdaya mendapat peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Masa penawaran awal obligasi 24 Oktober-7 November 2012. Masa penawaran umum 22-23 November. Sedang pencatatan pada 29 November.
Analis NC Securities, I Made Adi Saputra, optimistis, investor akan menyerbu obligasi tersebut. Obligasi konvensional seri A akan banyak diserap oleh dana pensiun, manajer investasi dan asuransi.
Dia menambahkan, kupon obligasi konvensional seri A bisa di kisaran 8,5%-8,75%. Sedangkan seri B sebesar 9,25%. "Imbal hasil sukuk saya perkirakan Rp 92,5 juta per Rp 1 miliar, atau setara 9,25% per tahun," tutur dia.
Minat investor yang bagus terlihat dari hasil penawaran obligasi berkelanjutan I Bank CIMB Tahap I tahun 2012. Obligasi itu terjual sesuai target, yaitu Rp 2 triliun.
Penetapan bunga dua seri obligasi pun masih di level tengah dari penawaran awal. Seri A bertenor tiga tahun memberi kupon 7,35% dari indikasi awal 7%-7,6%. Seri B yang bertenor lima tahun, memberi kupon 7,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News