kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,20   6,85   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi nilai transaksi asing turun, begini kata analis


Selasa, 05 November 2019 / 21:53 WIB
Porsi nilai transaksi asing turun, begini kata analis
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, transaksi investor asing hanya mencakup 32% terhadap total nilai perdagangan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini hingga Selasa (5/11), Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, transaksi investor asing hanya mencakup 32% terhadap total nilai perdagangan. Angka ini lebih kecil dari nilai perdagangan investor asing pada akhir tahun lalu yang mencapai 37%. 

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, sejak diberlakukannya tax amnesty pada 2016, porsi investor lokal dalam transaksi saham memang lebih dominan. Menurut dia, sebagian investor mengubah statusnya, dari investor asing menjadi investor lokal. 

"Banyak yang declare. Jadi, investor lokal yang biasanya pakai nominee asing jadi pakai lokal," kata Suria, Selasa (5/11). Dengan begitu, hal ini menggambarkan kontribusi asing ke pasar saham Indonesia secara lebih nyata.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi melambat, saham apa yang masih prospektif?

Suria mengatakan, penurunan porsi nilai perdagangan investor asing ini juga tidak disebabkan oleh aksi jual asing di pasar reguler. Pasalnya, aksi jual asing di pasar reguler tidak besar. "Net foreign sell tidak banyak, hanya sekitar Rp 4,4 triliun kalau BDMD dan BBNP dikeluarkan," kata dia. 

Bahkan, di seluruh pasar, asing masih mencatatkan aksi beli mencapai Rp 43,55 triliun per Selasa (5/11). Padahal tahun lalu, asing justru membukukan aksi jual Rp 50,75 triliun. Di Selain itu, Suria berpendapat bahwa dana asing tidak benar-benar keluar dari Indonesia, melainkan masuk ke obligasi yang tahun ini menawarkan yield menarik. 

Baca Juga: IHSG menguat 1,36% setelah turun dalam tiga hari berturut-turut

Di sisi lain, Kepala Riset MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengatakan, penurunan kontribusi transaksi asing disebabkan adanya ketidakpastian atas perkembangan isu  global, seperti perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan Brexit. "Hal ini mendorong investor asing untuk memiliki preferensi investasi pada instrumen dengan risiko lebih rendah, seperti obligasi negara dan komoditas emas," ucap dia. 

Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh realisasi kinerja emiten per September 2019 yang sebesar 54% berada di bawah estimasi pasar. Hal tersebut terutama terjadi pada emiten-emiten sektor konstruksi, barang konsumer, dan pertambangan. "Contohnya emiten konstruksi. Pertumbuhan kontrak barunya itu udah stagnan menuju tren penurunan," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×