Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) mencetak laba hingga Rp 29,70 miliar sepanjang tahun 2018 lalu. Jumlah itu naik dari pendapatan di tahun 2017 yang sebesar Rp 21,03 miliar. Sayangnya, POLA tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dari laba tahun 2018.
Direktur Keuangan PT Pool Advista Finance Tbk Raden Ari Priyadi mengatakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada Jumat (14/6), para pemegang saham memutuskan untuk menahan laba. “Sebesar Rp 6 miliar kami alokasikan untuk cadangan umum. Sedangkan sisanya, sekitar Rp 23 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan,” ujar Raden pada kesempatan tersebut.
Raden mengatakan sepanjang tahun 2018 pihaknya mencatatkan beberapa performa menarik yang memuaskan sebagai lembaga pembiayaan. Beberapa rasio pembiayaan POLA disebutnya berada dalam ambang batas aman sebagaimana ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sepanjang tahun 2018 misalnya, non-performing loan (NPL) POLA mencapai 0%. Sedangkan per Mei 2019 ini, NPL POLA berada di level 2,13%. Angka itu masih di bawah NPL aman yang ditentukan oleh OJK yakni sebesar 5%.
Hal itu juga tampak dari rasio beberapa indikator seperti rasio return on equity (ROE) Per akhir tahun lalu, rasio ROE POLA sebesar 13,87x. Jumlah itu masih aman lantaran standar ROE OJK sebesar 2,99x.
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga disebutnya masih berada ambang aman. OJK menetapkan BOPO bagi lembaga pembiayaan di level 60,72%. “Sedangkan akhir tahun 2018 dan per Mei lalu, BOPO kami masing-masing sebesar 60,84% dan 60,82%,” kata Raden.
Raden mengatakan sehatnya performa POLA itu tak dapat dilepaskan dari kenaikan portofolio pembiayaan yang mencapai 64,63% dari tahun 2017 ke tahun 2018. Per 31 Desember 2018 lalu, pembiayaan POLA mencapai Rp 296,78 miliar. Angka itu naik pesat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 180,26 miliar.
“Segmen kami memang kepada pembiayaan untuk permodalan. Hampir 50% dari pembiayaan yang kami salurkan adalah pembiayaan modal kerja dan investasi,” tandasnya.
Hal itu memang benar. Dari total Rp 299,36 miliar pembiayaan yang disalurkan, sebesar Rp 155,69 miliar dan Rp 45,54 miliar disalurkan untuk pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi.
Hal itu turut mengerek kinerja POLA. Pendapatan POLA mengalami kenaikan sebesar 23,86% dari Rp 44,13 miliar menjadi Rp 54,66 miliar. Pendapatan itu berasal dari kenaikan pendapatan bunga.
Dengan kinerja yang cukup memuaskan sepanjang tahun 2018 lalu, Raden mengatakan masih akan memacu strategi yang mirip. Ia mencontohkan, POLA memiliki standar tersendiri untuk menghindari risiko pembiayaan yang berpotensi merugikan.
POLA fokus pada pembiayaan-pembiayaan untuk perusahaan yang telah memiliki pengalaman dua tahun dan memiliki collateral lending sebesar 70%. “Kami juga menghindari pembiayaan untuk bisnis rintisan dan juga pinjaman dari ekspatriat atau warga negara asing,” terang Raden.
Selain itu POLA juga akan membuka tiga kantor cabang baru pada tahun ini. “Kami akan buka di Alam Sutera, Solo dan Surabaya,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News