kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pola Konsumsi Rokok Bergeser, Cermati Rekomendasi Saham GGRM dan HMSP


Senin, 24 Juli 2023 / 05:05 WIB
Pola Konsumsi Rokok Bergeser, Cermati Rekomendasi Saham GGRM dan HMSP


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pola konsumsi rokok di masyarakat mengalami pergeseran akibat kenaikan harga rokok, yang mendorong para perokok beralih ke pilihan rokok yang lebih ekonomis. Salah satu faktor yang berperan dalam perubahan ini adalah meningkatnya cukai hasil tembakau (CHT).

Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa realisasi penerimaan negara dari CHT mengalami penurunan sebesar 12,45% pada periode Januari hingga Mei 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya produksi rokok golongan I dalam segmen sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM). Namun, konsumsi rokok golongan di bawahnya justru mengalami peningkatan.

Dalam menghadapi kenaikan cukai rokok sebesar 10% untuk 2023 dan 2024, beberapa perusahaan rokok seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) telah menaikkan harga jual produknya. 

Baca Juga: Cermati Prospek Saham GGRM dan HMSP di Tengah Kenaikan Harga Rokok

Hal ini berdampak pada gross margin perusahaan, yang meningkat menjadi 15% dan 18% masing-masing untuk GGRM dan HMSP pada Kuarta I 2023.

Ayu Dian, Research Analyst dari Reliance Sekuritas, menyatakan bahwa prospek industri rokok tetap positif berkat peningkatan harga jual produk yang dapat meningkatkan margin perusahaan serta daya beli masyarakat yang terjaga. 

Sentimen positif ini juga didukung oleh perbaikan konsumsi masyarakat yang tercermin pada indeks kepercayaan konsumen yang masih berada di level optimisnya.

Namun, Tim Analyst dari Reliance Sekuritas merekomendasikan "buy" pada HMSP dengan target harga di level 1.100, sementara Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, berpendapat bahwa secara jangka panjang, prospek emiten rokok cenderung negatif. 

Ekspektasi pasar di masa depan menunjukkan regulasi yang lebih ketat terhadap rokok dan terus meningkatnya pajak, yang akan berdampak negatif pada pendapatan dan laba emiten rokok.

Baca Juga: Menakar Prospek Saham GGRM dan HMSP di Tengah Kenaikan Harga Rokok

Meskipun beberapa emiten saham rokok seperti GGRM dan HMSP mengalami kinerja yang cukup baik selama tahun 2023, dengan kenaikan 53,47% dan 12,5% secara YTD (closing Juni 27, 2023), Arjun menilai bahwa kenaikan tersebut hanyalah technical rebound setelah penurunan harga saham di tahun sebelumnya. 

 

Prospek jangka panjang emiten rokok dianggap kurang menarik karena sentimen negatif terkait rokok dan ekspektasi adanya kenaikan cukai yang lebih ketat.

Dalam kesimpulannya, Arjun menyarankan untuk berpikir dari sisi investor yang melihat prospek emiten secara jangka panjang, sehingga disarankan untuk "sell" saham emiten rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×