Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan pola konsumsi masyarakat dari toko offline ke online menjadi salah satu faktor yang membuat penjualan eceran cenderung melambat. Selain itu, Analis BNI Sekuritas William Siregar juga melihat saat ini masyarakat cenderung berinvestasi.
"Tetapi ini tidak menandakan tahun ini berat, karena menurut kami ada katalis positif yang men-trigger," jelas William kepada Kontan, Rabu (10/7).
William menyebut dua katalis positif tersebut adalah peluang pemangkasan suku bunga serta optimisme konsumen yang masih terjaga. Lebih lanjut, secara kategori, William melihat emiten yang cukup kuat justru mereka yang fokus bergerak di penjualan barang tahan lama dan department store.
Baca Juga: Ramayana Lestari Sentosa (RALS) optimistis kinerja di semester II-2019 akan positif
"Department store masih memiliki peluang untuk tumbuh dengan catatan emiten mengantisipasi perubahan pola belanja masyarakat ke online," imbuh dia. Sementara untuk supermarket, berdasarkan data miliknya, kategori ini menunjukkan stagnansi bahkan cenderung turun dalam tiga tahun terakhir.
William menyarankan emiten yang cukup prospektif adalah PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) Tbk. Menurut dia RALS masih memiliki peluang untuk tumbuh terutama karena fundamentalnya yang cukup baik. Secara fundamental, RALS mencatatkan laba Rp 77,5 miliar. Jumlah tersebut naik hingga empat kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang tercatat Rp 14,7 miliar.
Harga penutupan RALS hari ini sebesar Rp 1.380 turun 1,78% bila dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. William menargetkan harga RALS dikisaran Rp 1.500.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) kembali tambah gerai di Medan dan Tangerang Selatan
Sedangkan untuk kategori barang tahan lama, William cenderung netral. Namun menurut dia PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengikuti perkembangan sektor properti. Selain itu PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih cukup bagus.
Baca Juga: Erajaya mulai menjual JUUL, pemain lain juga mulai bermunculan
"Apalagi didukung dengan kebijakan IMEI yang lagi digaungkan," jelas dia.
Seperti yang diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut bakal memblokir gawai yang tidak memiliki IMEI resmi Indonesia. Aturan tersebut dijadwalkan akan berlaku efektif pada tanggal 17 Agustus 2019 bertepatan dengan perayaan kemerdekaan RI. Nantinya, gawai ilegal terebut tidak akan bisa mengakses jaringan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News