kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PNM Investment Management catatkan pertumbuhan dana kelolaan 9% di 2020


Senin, 08 Februari 2021 / 13:14 WIB
PNM Investment Management catatkan pertumbuhan dana kelolaan 9% di 2020
ILUSTRASI. Kantor PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Investment Management (PNM IM). KONTAN/Baihaki.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pandemi masih melanda pasar keuangan. Namun, PNM Investment Management mampu membukukan pertumbuhan dana kelolaan atawa asset under management (AUM). 

Tercatat sepanjang 2020 total dana kelolaan (AUM) PNM Investment Management naik 9% menjadi Rp 14,7 triliun. 

"PNM IM melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan kinerja yang positif. Bahkan, peningkatan AUM Perseroan masih di atas pertumbuhan rata-rata industri reksadana," kata Direktur Utama PNM Investment Management Bambang Siswaji di Jakarta, Jumat (5/2) dalam keterangan tertulis. 

Sekadar informasi, hingga akhir 2020 industri reksadana mencatatkan posisi nilai aktiva bersih (NAB) sebesar Rp 599,3 triliun atau naik 2,05% dibandingkan posisi NAB per akhir 2019 yang berada di Rp 587,2 triliun. 

Jumlah tersebut termasuk dana kelolaan dari reksadana penyertaan terbatas. Tercatat, pertumbuhan AUM indutsri reksadana di 2020 menjadi yang terendah dalam lima tahun terakhir. 

Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi jadi MI dengan AUM terbesar per Desember 2020

Bambang mengatakan pertumbuhan AUM di PNM Investment Management condong ditopang kinerja reksadana open end maupun reksadana penyertaan terbatas. 
Sepanjang tahun lalu, AUM reksadana open end naik signifikan sebesar 18% menjadi Rp 5,18 triliun. Naiknya nilai dana kelolaan tersebut menjadikan kontribusi produk reksadana open end meningkat 32% pada 2019 menjadi 35% dari total dana kelolaan di 2020. 

Bambang melihat meski kondisi ekonomi masih tertekan pandemi, perseroan berhasil meningkatkan dana kelolaan reksadana penyertaan terbatas. 
Tercatat kinerja dana kelolaan reksadana tersebut tumbuh 3% menjadi Rp 6,21 triliun di sepanjang tahun lalu.  "Dana kelolaan reksadana penyertaan terbatas masih memberikan kontribusi paling besar, yakni 42% terhadap bisnis kelola dana perseroan," kata Bambang. 

Direktur Investasi PNM Investment Management Solahudin menambahkan, capaian kinerja pada 2020 tersebut juga menunjukkan strategi pengelolaan dana yang dilakukan Perseroan tepat dan mampu memenuhi kebutuhan sesuai kondisi pasar. Hal itu juga didukung oleh prinsip kehati-hatian yang dipegang kuat dalam mengelola reksa dana. 

"Di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif perseroan lebih fokus mengoptimalkan kinerja produk eksisting secara prudent," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Keuangan PNM Investment Management Ade S. Djajanegara mengatakan pertumbuhan dana kelolaan tersebut berada di atas target 2020 yang sebesar Rp 13,7 triliun. 

Alhasil, perseroan berhasil memenuhi target kinerja keuangan 2020 yang ditetapkan oleh pemegang saham. "Capaian kinerja tahun 2020 itu tetap menjadi pijakan strategi yang kuat bagi Perseroan untuk memacu kinerja yang lebih baik ke depan,” ujarnya.

Bambang menambahkan, PNM IM optimistis kinerja pada 2021 akan lebih meningkat lagi. Investor ritel dari kelompok milenial terus meningkat sehingga memberikan peluang pertumbuhan yang lebih kuat bagi bisnis reksadana.

Bambang melihat  seiring dengan pemulihan ekonomi nasional sektor riil diyakini mulai bangkit lagi, maka bisa memberikan sentimen positif pada pasar terkhusus surat utang. Lihat saja, kalangan korporasi kini mulai siap melakukan ekspansi bisnis. 

“Tahun ini, kami optimistis kebutuhan pembiayaan sektor riil akan tinggi lagi. Sehingga, hal ini akan memberikan prospek yang lebih cerah untuk bisnis RDPT,” katanya.  

Karena itu, pada tahun ini perseroan masih akan terus menggenjot bisnis RDPT. Hal itu mengingat misi perseroan yang ingin terus menjembatani pasar modal dengan sektor riil. Bahkan, selama ini sebagai anak usaha BUMN, PNM IM tetap fokus membantu pengembangan pembiayaan sektor riil bidang infrastruktur dan  usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Selanjutnya: Berikut tiga besar reksadana dengan return tertinggi di 2020 per jenis reksadana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×