kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM Inggris Tunjuk Menkeu Baru, Poundsterling (GBP) Menguat versus Dolar AS


Senin, 17 Oktober 2022 / 15:11 WIB
PM Inggris Tunjuk Menkeu Baru, Poundsterling (GBP) Menguat versus Dolar AS
ILUSTRASI. Mata uang poundsterling (GBP) menguat atas dolar Amerika Serikat (AS).


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling (GBP) menguat atas dolar Amerika Serikat (AS). Kebijakan baru pemerintah Inggris dan juga bank sentral Inggris menopang GBP.

Mengutip data Bloomberg, pasangan mata uang GBP/USD, Senin (17/10) pukul 14.31 WIB, menguat 0,74% ke level 1,1255 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan faktor kenaikan poundsterling pada pekan lalu dan hari ini adalah kombinasi dari beberapa kebijakan dari bank sentral dan perdana menteri baru Inggris.

"Bank of England melakukan pembelian surat-surat obligasi Inggris di pekan lalu dalam jumlah sangat besar sebagai upaya menjaga nilai mata uang poundsterling tetap bertahan dari sentimen naiknya dolar AS," jelas Andian kepada Kontan.co.id, Senin (17/10).

Perdana Menteri Inggris Liz Truss memilih kebijakan longgar untuk keuangan negara sebagai upaya mendukung daya beli dan taraf hidup masyarakat di tengah resesi.

Truss menunjuk mantan Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt sebagai Menteri Keuangan baru Inggris menggantikan Kwasi Kwarteng.

Baca Juga: Mantan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan

"Langkah ini diambil Truss karena desakan parlemen Inggris terkait kemungkinan terjatuhnya Inggris ke utang jangka panjang yang dapat memiskinkan negara jika kebijakan-kebijakan longgar Truss dan Kwarteng direalisasikan," jelasnya.

Kenaikan poundsterling juga didorong rencana kenaikan pajak perusahaan menjadi 25% dari sebelumnya 19% untuk tahun fiskal 2023 mendatang. Kenaikan pajak dapat mendukung keuangan negara dan menjadi katalis positif.

Andian menambahkan pergerakan poundsterling dalam jangka menengah dan panjang, masih cenderung menurun.

Ia memperkirakan rentang pairing GBP/USD di pekan ini pada kisaran 1.0700 - 1,1700. Sementara di akhir tahun ada peluang pelemahan pada kisaran 1,0000 - 1,1200.

Sementara, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, poundsterling menguat karena terbit laporan mengenai Perdana Menteri dan Menteri Keuangan baru Inggris yang akan meneruskan sebagian rencana pemotongan pajak.

"Penunjukkan Jeremy Hunt sebagai Kanselir menggantikan Kwasi Kwarteng telah menciptakan beberapa harapan baru setelah pasar mengalami guncangan dari program budget mini Liz Truss," jelas Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Senin(17/10).

Sutopo memproyeksikan dalam pekan ini, GBP kemungkinan akan berfluktuasi di level 1,0925 per dolar AS – 1,1495 per dolar AS.

Baca Juga: Ini Arah Kebijakan Ekonomi Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×