Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar cenderung mengalami volatilitas, banyak perusahaan yang masih punya rencana untuk mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI mencatat, hingga saat ini, sudah ada 17 perusahaan yang ada di pipeline initial public offering (IPO) BEI.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas menilai, saat ini adalah waktu yang cukup baik untuk IPO. Apalagi calon emiten melihat IHSG sudah tidak mencatatkan penurunan lagi, dan mulai adanya penguatan rupiah, serta kembalinya dana investor asing mulai membuat mereka berani melakukan IPO.
"Memang volatile, namun sejak 28 Juli yang lalu, pasar sudah memasuki masa uptrend," kata William kepada KONTAN, Rabu (8/8).
Menurut William, emiten melakukan IPO untuk mencari dana. Jika mereka melihat pasar turun, niat IPO biasanya akan diundur. William melihat, sekarang emiten melihat momennya sudah bagus.
Masih ada tantangan
Meski begitu, beberapa tantangan akan menjadi penghambat IPO di semester kedua ini. Sentimen yang berasal dari tahun politik bisa memicu outflow dana asing.
William bilang, jika kondisi memanas, biasanya investor asing tidak akan percaya untuk berinvestasi di pasar modal dan akan menjual sahamnya sehingga menghasilkan penurunan.
Dari emiten yang sudah terdaftar, ada beberapa sektor yang bisa dilirk. Misalnya, saham-saham sektor properti dan real estaste. "Karena sudah mendekati waktunya untuk sektor ini mencatatkan kenaikan," kata William.
Juga, sektor saham media.
Selain itu, Net Visi Media dan Arkadia Digital Media juga bisa diperhatikan karena prospek jumlah penonton/pengunjung Net Visi Media termasuk siaran yang cukup ramai penonton untuk entertainment, dan Arkadia Digital memiliki situs Suara.com yang diprediksi cukup ramai pengunjung di tahun politik ini.
Terkait dengan sektor konsumer meski perusahaan yang mencatatkan diri cukup besar, dia melihat sektor konsumer memiliki pergerakan saham stagnan, mungkin kebiasaan saham IPO akan naik di awal perdagangan masih tetap akan terjadi, namun dalam jangka panjang tidak terlalu menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News