Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melaksanakan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) pada pekan lalu, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) tak mau bersantai. Demi mengantisipasi tantangan pasar, emiten pengelola jaringan restoran Pizza Hut ini berupaya melakukan ekspansi secara masif.
Direktur PZZA, Jeo Sasanto bilang, pihaknya berencana membangun 175 gerai, baik gerai Pizza Hut Restaurant (PHR) maupun Pizza Hut Delivery (PHD) selama tiga tahun sejak 2017 hingga 2019 mendatang. Sebagian gerai tersebut sudah selesai dibangun pada tahun lalu, sehingga untuk tahun ini PZZA rencananya akan menambah sekitar 55-65 gerai baru lagi. Sisanya akan dibangun pada tahun depan.
Ia menyebut, sekitar 65% pendapatan dari IPO akan dialokasikan sebagai belanja modal untuk keperluan ekspansi tersebut.
Ekspansi yang dilakukan oleh PZZA memang tergolong masif dalam tiga tahun terakhir. Santo mengaku, biasanya PZZA hanya membangun sekitar 20 gerai baru tiap tahun. Namun, penambahan gerai dalam jumlah yang lebih besar diperlukan seiring pangsa pasar PZZA yang terus bertumbuh.
Dia melanjutkan, gerai-gerai baru PZZA akan difokuskan pada wilayah Pulau Jawa. Hal ini mengingat potensi pasar di kawasan tersebut masih cukup besar ditambah lagi mayoritas penduduk Indonesia mendiami Pulau Jawa.
Menurutnya, sekalipun sudah banyak gerai PZZA yang dibangun di Pulau Jawa, pada kenyataannya masih banyak kota-kota di wilayah tersebut yang belum dieksplorasi oleh perseroan. Ditambah lagi, permintaan terhadap produk pizza juga cukup tinggi. “Ada beberapa kota kecil di Pulau Jawa yang sudah mulai berkembang sehingga menarik bagi kami, contohnya Cianjur,” ujarnya, Kamis (31/5).
Kendati begitu, tak menutup kemungkinan pula PZZA akan membuka sejumlah gerai baru di kota-kota di luar Pulau Jawa.
Sebagai informasi, hingga Desember 2017, PZZA telah memiliki 393 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 237 gerai PHR dan 156 gerai PHD. “Sekitar 80% gerai PZZA saat ini berada di Pulau Jawa,” kata Santo.
Santo menyebut, sebagian besar gerai PHR terletak di dalam kawasan mal sedangkan mayoritas gerai PHD terletak di bangunan ruko. Hal tersebut dilakukan karena gerai PHD didesain agar produk milik perseroan dapat dijangkau lebih mudah oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News