Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keterbatasan dalam memilih aset investasi, membuat kinerja reksadana saham syariah turun lebih dalam dibandingkan kinerja reksadana saham konvensional.
Berdasarkan data Infovesta Utama dari awal tahun hingga 26 Oktober 2018, rata-rata kinerja reksadana saham syariah tercatat turun 11,39%. Sementara kinerja reksadana saham konvensional tercatat turun 9,33%.
Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, kinerja reksadana saham syariah lebih rendah dari kinerja reksadana saham konvensional karena terbatas dalam memilih sektor saham. Sekedar informasi reksadana saham syariah tidak memiliki aset di sektor keuangan konvensional.
Biasanya, alokasi aset investasi reksadana syariah fokus pada sektor komoditas, infrastruktur, consumer good, dan properti. Namun, sayang justru kinerja sektor tersebut saat ini turun cukup dalam. Sedangkan menurut Wawan, sektor komoditas yang kini masih berkinerja cukup baik belum cukup untuk mendorong kinerja reksadana saham syariah lebih baik karena kapitalisasi sektor komoditas di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terlalu besar.
"Diversifikasi alokasi aset saham di reksadana saham syariah kurang sehingga risiko akan lebih besar dibanding reksadana konvensional," kata Wawan, Senin (29/10).
Namun, Wawan mengaku cukup optimis kinerja reksadana saham syariah akan lebih baik di tahun depan. Katalis positif datang dari perhelatan pemilihan presiden.
"Bila fokus pemerintah di 2019 tetap pada pembangunan infrastruktur maka sektor tersebut bisa mendongkrak kinerja reksadana saham syariah," kata Wawan.
Wawan memproyeksikan secara rata-rata reksadana saham di tahun depan bisa tumbuh 10%. Sementara, kinerja reksadana saham syariah bisa ikut terdongkrak bila MI memilih saham pada perusahaan yang berorientasi ekspor, mengigat potensi dollar untuk terus menguat besar, karena tren kenaikan suku buga masih terjadi di tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News