Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sektor properti belum sepenuhnya pulih, PT Pikko Land Development Tbk (RODA) yakin kinerja tahun ini tumbuh. Untuk mewujudkan hal itu, RODA membidik beberapa proyek, terutama residensial apartemen.
Direktur Utama RODA Nio Yantony mengemukakan, strategi utama perusahaan properti ini untuk mendorong kinerja adalah fokus pada target pasarnya, yakni apartemen segmen middle dan middle-up. Nio menyatakan kekuatan RODA lokasi proyeknya lebih strategis ketimbang pengembang lain.
RODA mengklaim menawarkan properti sesuai dengan nilainya. "Kami menawarkan properti dengan lokasi yang strategis dan harga yang menurut saya murah, jika mempertimbangkan lokasi dan kualitas, tutur Nio kepada Kontan.co.id, Jumat (25/5).
Proyek yang akan menjadi andalan RODA tahun ini adalah Signature Park Grande yang terletak di Menteng, Jakarta. Apartemen ini, menurut Nio, dipasarkan dengan nilai hingga Rp 5 miliar. Saat ini, pembangunannya sudah rampung dengan total unit mencapai 2.700 unit. Tingkat penerimaan pun, menurut Nio, sangat bagus. Sekitar 70% unit apartemen sudah terjual.
Selain itu, RODA masih memiliki sejumlah land bank yang bisa dikembangkan, termasuk juga di Signature Park Grande ada beberapa lahan yang akan dibangun sampai Tahap II dan III. Namun, Nio mengungkapkan, RODA tidak terlalu menggebu-gebu, mengingat sektor properti belum sepenuhnya pulih. Bisnis properti itu adalah momentum, kalau kami memaksakan diri namun akhirnya tidak diserap pasar kan itu buruk buat kami, kata Nio.
Beberapa proyek yang sedang dikerjakan RODA saat ini, antara lain, Thamrin District di Bekasi serta Menteng 37 yang sedang dalam tahap persiapan soft launching. Ke depan, RODA juga memiliki beberapa proyek, seperti gedung perkantoran di Jakarta Pusat, apartemen di Jakarta Selatan, dan Superblok di Kemayoran.
Tahun ini, RODA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar. Untuk memenuhi jumlah capex ini RODA menggunakan tiga kanal, yakni kas internal, pre-sale dan pinjaman bank.
Perusahaan properti ini belum punya rencana melakukan aksi korporasi seperti rights issue untuk memperkuat permodalan. Sebab, hingga saat ini, RODA masih memiliki amunisi yang cukup, lewat tiga kanal pendanaan yang telah disebutkan.
Nio menambahkan, RODA juga belum menemui masalah dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan ekspansi ataupun pengembangan proyek hingga saat ini. Untuk marketing sales, RODA menargetkan mampu menjaring fulus hingga Rp 400 miliar tahun ini. Cuma, Nio enggan menyebutkan seberapa besar capaian marketing sales sepanjang kuartal I 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News