Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bearish (Moderate) dengan rentang support 6.980 dan resistance 7.160 pada perdagangan Kamis (6/10).
Indeks saham di Asia pagi ini, Kamis (6/10) dibuka variatif (mxed) dengan kecenderungan menguat, setelah indeks saham utama di Wall Street semalam berakhir turun dan menghentikan reli selama dua hari.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat sekitar 16 basis points (bps) menjadi 3,78%.
Baca Juga: IHSG Konsolidasi, Intip Rekomendasi EMTK, GOTO, KLBF, dan ANTM untuk Kamis (6/10)
Rilis data ekonomi AS semalam gagal memperkuat harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) mungkin akan merubah sikapnya menjadi lebih lunak (dovish).
Data ADP National Employment Change justru memperlihatkan permintaan tenaga kerja yang masih kuat dengan para pelaku usaha meningkatkan jumlah perekrutan pekerja.
Sektor swasta di AS menambah 208.000 pekerja selama bulan September, lebih besar dari penambahan 185.000 pekerja di bulan Agustus.
Ini adalah indikasi bahwa kenaikan suku bunga dan kondisi finansial yang lebih ketat belum berhasil membatasi permintaan tenaga kerja
Data ISM Non-Manufacturing Index keluar di level 56,7 untuk bulan September, turun tipis dari level 56,9 di bulan Agustus namun masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang berada di level 56. Employment Index naik ke level 53 dari level 50.2 pada bulan sebelumnya.
Sejumlah pejabat Federal Reserve mempertegas pandangan mereka bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk memerangi inflasi. Ini merupakan situasi yang ditakutkan investor akan mengarah pada hard landing (perlambatan pertumbuhan yang dibarengi dengan gelombang PHK) dan bahkan resesi.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham ANTM, ASRI, DOID, TINS, dan WMPP dari Kanaka Hita Solvera
Presiden Federal Reserve Bank di Atlanta Raphael Bostic mengatakan sikap setujunya terhadap suku bunga acuan berada di 4,5% pada akhir tahun ini, atau naik 125 bps lagi.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank di San Francisco Mary Daly memperingatkan jangan terlalu berharap ada pemangkasan suku bunga acuan di tahun 2023.
OPEC+ telah mengambil keputusan untuk mengurangi produksi harian sebesar 2 juta barel mulai bulan November untuk menopang harga minyak.
Langkah ini mendapat tanggapan keras dari Pemerintah AS, dimana pihak Gedung Putih memperingatkan dampak negatif dari keputusan ini terhadap ekonomi global.
Pemerintah AS juga mengatakan bahwa pihaknya akan melempar ke pasar 10 juta barel yang berasal dari Cadangan Strategis Pemerintah AS.
Berikut merupakan rekomendasi teknikal untuk perdagangan Kamis (6/10)
1. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
Short Term Trend: Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy: Rp 655
Target Price 1: Rp 715
Target Price 2: Rp 740
Stop Loss: Rp 595
Baca Juga: Dibayangi Sentimen Global, Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (6/10)
2. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Short Term Trend: Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy: Rp 1.250
Target Price 1: Rp 1.290
Target Price 2: Rp 1.310
Stop Loss: Rp 1.210
3. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA)
Short Term Trend: Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy: Rp 975
Target Price 1: Rp 1.120
Target Price 2: Rp 1.190
Stop Loss: Rp 830
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News