Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah melakukan due diligence untuk mengakuisisi sejumlah blok gas. Hal itu terkait dengan rencana perseroan untuk melakukan ekspansi an organik melalui akuisisi.
"Sudah dalam tahap due diligence," kata Direktur Keuangan PGAS Riza Pahlevi. Sayangnya, ia belum mau mengatakan, jumlah serta lokasi blok yang sedang dibidik itu. Ia hanya bilang, di antara blok tersebut ada yang dimiliki oleh perusahaan gas asing.
Perseroan juga tidak akan mengambil porsi mayoritas pada aksi korporasi tersebut. Sebelumnya Direktur Utama PGAS Hendri Prio Santoso bilang, perusahaan pelat merah tersebut tengah mengincar dua blok gas. PGAS telah menyiapkan dana US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,25 triliun untuk rencana akuisisi tersebut. Aksi korporasi tersebut dilakukan guna memperkuat lini usaha hulu PGAS, mengingat pasokan gas selama ini belum optimal.
Saat ini, PGAS baru mampu mendistribusikan gas sekitar 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Tahun ini, manajemen berharap perseroan sudah mampu mendistribusikan gas sebanyak 1.200 MMSCFD.
Untuk sumber pendanaan, manajemen memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi. "Nanti kita pertimbangkan, obligasi atau perbankan, tergantung bunganya murah mana," papar Riza.
Selain itu, PGAS juga menyiapkan US$ 350 juta untuk dua proyek terminal liquefied natural gas (LNG) miliknya di Teluk Jakarta, Jawa Barat dan di Medan Belawan, Sumatra Utara. Sehingga total belanja modal yang dialokasikan PGAS tahun ini sekitar US$ 550 juta hingga US$ 600 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News