kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesona safe haven memudar, GBP/JPY bakal menguat


Kamis, 09 Januari 2020 / 20:15 WIB
Pesona safe haven memudar, GBP/JPY bakal menguat
ILUSTRASI. Poundsterling.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jadi member safe haven, rupanya bukan jaminan bagi yen Jepang untuk menguat dalam jangka panjang, mengambil keuntungan dari memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran. Apalagi, saat mata uang dipasangkan dengan poundsterling Inggris yang juga punya potensi untuk menguat lebih dalam.

Pada perdagangan Kamis (9/1), Bloomberg mencatat pergerakan pasangan GBP/JPY tercatat koreksi 0,04% ke level 142,83. Analis HFX International Berjangka Ady Phangestu menilai, penguatan JPY yang membuat pasangan GBP/JPY tertekan hanyalah sementara. 

"Penguatan yen hanya sementara sebagai lindung nilai, dan dolar AS masih membuktikan kekuatannya," jelas Ady kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1). 

Baca Juga: Potensi hard Brexit berpeluang tekan kurs GBP

Menurutnya, isu perang AS dan Iran diprediksi hanya bersifat insidentil dan terlalu dibesar-besarkan oleh media barat dan propaganda dari garis keras. Padahal Uni Emirat Arab (UEA) sendiri tidak melihat adanya kemungkinan perang berkelanjutan.

Sehingga, memanasnya perang AS dan Iran beberapa waktu lalu dinilai hanya shock therapy untuk pasar dan memicu ketakutan sesaat. Sedangkan investor cenderung meragukan keberlangsungan perang dan propaganda yang dibesar-besarkan.

Di sisi lain, sentimen poundsterling bergantung pada pernyataan Bank Sentral Inggris (BoE) terkait arah kebijakan moneternya, termasuk tingkat suku bunga acuannya. Apabila pernyataan BoE bersifat hawkish, maka GBP bakal bergerak positif, sebaliknya jika BoE tetap dovish maka akan berdampak negatif bagi poundsterling. 

"BoE sudah semestinya mengubah tingkat suku bunga acuannya. Namun rumor dan isu penyelesaian Brexit justru membawa poundsterling menguat lebih jauh," ungkapnya. 

Untuk JPY, Ady mengungkapkan belum ada sentimen berarti, dan masih menanti laporan non farm payroll Amerika yang dirilis Jumat (10/1) malam.

Untuk itu, Ady memperkirakan pasangan GBP/JPY bakal pada perdagangan akhir pekan (10/1) dengan rekomendasi buy. Adapun untuk level resistance yakni 143,75 dan 144,25, sedangkan untuk level support di 142,50 dan 141,75. 

Apalagi, secara teknikal pasangan GBP/JPY berada dalam tren bullish di mana moving average (MA)100 dan MA200 melengkung ke atas dan mengindikasikan up trend, disusul indikator RSI periode 14 yang berada di atas zona netral yang menunjukkan sentimen positif. 

Baca Juga: Masih tren bearish, penguatan GBP/USD hanya sementara

Sedangkan untuk indikator MACD, secara histogram masih di atas garis netral 0 dan belum ada tanda perubahan tren naik. Sementara untuk indikator stochastic tengah berada di area jenuh, namun masih di atas level 50 dan masih menjadi acuan untuk buy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×