Reporter: Namira Daufina, Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Keperkasaan dollar Amerika Serikat (AS) kembali tak terbendung. Setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, beberapa mata uang dunia lainnya tertunduk di hadapan dollar AS.
Wahyu Tri Wibowo, analis Central Capital Futures menjelaskan, dollar AS bisa menguat dibanding banyak mata uang lain pekan lalu lantaran data ekonomi negeri Paman Sam yang positif.
Contoh, klaim pengangguran di pekan pertama November turun menjadi 254.000. Ini menambah keyakinan The Fed benar-benar akan menaikkan suku bunga Desember nanti.
Analis Astronacci International Futures Anthonius Edyson bilang, optimisme pasar terhadap kebijakan ekonomi Donald Trump juga ikut mengangkat pesona USD. Tapi demo menolak Trump bisa menghambat laju dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan, rencana Trump menggenjot stimulus dengan pembelanjaan anggaran besar-besaran, terutama di sektor militer dan infrastruktur, berhasil melambungkan dollar AS.
Ke depan, rencana The Federal Reserve menaikkan Fed funds rate akan jadi faktor penggerak the greenback. Yang pasti, fluktuasi dollar AS masih akan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
