Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menganggarkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 191 miliar untuk tahun 2025. Mayoritas dananya akan digunakan untuk investasi tanaman.
"Rencananya akan kami gunakan Rp 150 miliar untuk investasi tanaman, khususnya replanting. Sementara sisanya, Rp 41 miliar untuk infrastruktur bangunan dan alat berat," ujar Direktur Utama PGUN, Khairuddin Simatupang dalam Public Expose (28/5).
Selain itu, PGUN menargetkan volume produksi crude palm oil (CPO) pada tahun ini dapat mencapai sekitar 280 ribu ton. Proyeksi tersebut mencerminkan peningkatan sekitar 7% dibandingkan realisasi produksi tahun sebelumnya.
Baca Juga: Emiten Sawit Milik Haji Isam, Pradiksi Gunatama (PGUN) Bagikan Dividen Rp 11,8 Miliar
Dalam mencapai target tersebut, PGUN sudah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya adalah upaya replanting melebihi 1000 hektar.
“Kami optimis karena pada 2024, kami memiliki target replanting sebesar 1.000 hektar, namun yang teraktualisasi justru hanya 856 hektar. Sementara per kuartal I tahun ini, kami sudah berhasil mengaktualisasikan replanting hingga 2.047 hektar,” tambah Khairuddin.
Ia menambahkan, faktor yang menyebabkan kinerja pada 2024 menurun adalah efek El Nino yang mengurangi produktivitas produksi. Sementara tahun ini, kinerja PGUN mulai membaik akibat efek El Nino yang sudah hilang perlahan.
Target kinerja
Sementara itu saat ditanya mengenai target kinerja, Khairuddin menyebut perseroan menargetkan laba bersih sebelum dipotong pajak sebesar Rp 256 miliar sebelum dipotong pajak. Angka ini 60,22% jika dibandingkan laba bersih sebelum pajak sepajang tahun lalu sebesar Rp 101,82 miliar.
“Sementara untuk pendapatan kami targetkan dari penjualan CPO sebesar Rp 768 miliar, kernel Rp 75,5 miliar, sementara penjualan cangkang Rp 5 miliar. Jika dijumlahkan, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga Rp 849 miliar,” tambahnya.
Sepanjang tahun 2024, PGUN berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 738,56 miliar. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan crude palm oil (CPO) yang mencapai Rp 667 miliar. Sementara itu, penjualan inti sawit (kernel) menyumbang Rp 68,2 miliar, dan sisanya berasal dari penjualan cangkang sawit senilai Rp 3,2 miliar.
“Meski laba bersih pada 2024 menurun, dari sisi operasional kami tetap mencatatkan pertumbuhan. Produksi CPO meningkat sekitar 5%, sementara produksi kernel tumbuh 7% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Hingga kuartal I 2025, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 175,69 miliar dan laba sebelum pajak sebesar Rp 58,23 miliar.
Untuk kuartal II nanti, PGUN memperkirakan produksi CPO akan turun seperti yang sudah-sudah. Khairuddin memprediksi produksi CPO akan mencapai puncak penurunan kinerja di kuartal IV, tepatnya di bulan September hingga Desember.
Pada perdagangan Rabu (28/5), saham PGUN terparkir di level Rp 570, turun 2,56% dibanding hari sebelumnya. Sementara dalam sebulan terakhir saham ini sudah terkoreksi 10,24%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News