kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Perusahaan Samin Tan kekurangan modal


Rabu, 10 September 2014 / 10:38 WIB
Perusahaan Samin Tan kekurangan modal
ILUSTRASI. FENOMENA THRIFTING. Pedagang melayani calon pembeli pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Berkurangnya pendapatan akibat pandemi membuat tren thrifting menjadi alternatif pemasukan baru bagi para pedagang pakaian bekas. KONTAN/Fran.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Akibat akumulasi rugi yang besar, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) mencatatkan modal negatif (defisiensi) sepanjang 2013.

Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja disampaikan perseroan, nilai ekuitas per akhir tahun lalu minus US$ 307,67 juta. Hal ini terjadi lantaran nilai akumuasi rugi BORN tidak dicadangkan yang mencapai US$ 1,07 miliar.

Jika dibanding tahun sebelumnya, tentu saja kinerja emiten tambang besutan Samin Tan ini jauh memburuk. Pada 2012, modal ekuitas perusahaan masih positif, yakni US$ 352,58 juta.

Peforma BORN memang terus menurun. Penjualan bersih perseroan per akhir Desember 2013 anjlok hingga 59% dari US$ 645,95 juta menjadi US$ 264,2 juta.

Guna menutupi beban pokok penjualan saja perseroan tidak mampu. Beban pokok penjualan BORN di pengujung tahun lalu mencapai US$ 465,38 juta.

Belum lagi ditambah beban lainnya seperti beban keuangan dan beban lain-lain bersih yang melonjak. Kenaikan masing-masing beban itu sebesar 13,27% dan 823% secara year-on-year (yoy).

Alhasil, perseroan pun membukukan rugi bersih hingga US$ 605,17 juta. Nilai kerugian ini melonjak dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 550,45 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×