kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Perusahaan Samin Tan kekurangan modal


Rabu, 10 September 2014 / 10:38 WIB
Perusahaan Samin Tan kekurangan modal
ILUSTRASI. FENOMENA THRIFTING. Pedagang melayani calon pembeli pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Berkurangnya pendapatan akibat pandemi membuat tren thrifting menjadi alternatif pemasukan baru bagi para pedagang pakaian bekas. KONTAN/Fran.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Akibat akumulasi rugi yang besar, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) mencatatkan modal negatif (defisiensi) sepanjang 2013.

Berdasarkan laporan keuangan yang baru saja disampaikan perseroan, nilai ekuitas per akhir tahun lalu minus US$ 307,67 juta. Hal ini terjadi lantaran nilai akumuasi rugi BORN tidak dicadangkan yang mencapai US$ 1,07 miliar.

Jika dibanding tahun sebelumnya, tentu saja kinerja emiten tambang besutan Samin Tan ini jauh memburuk. Pada 2012, modal ekuitas perusahaan masih positif, yakni US$ 352,58 juta.

Peforma BORN memang terus menurun. Penjualan bersih perseroan per akhir Desember 2013 anjlok hingga 59% dari US$ 645,95 juta menjadi US$ 264,2 juta.

Guna menutupi beban pokok penjualan saja perseroan tidak mampu. Beban pokok penjualan BORN di pengujung tahun lalu mencapai US$ 465,38 juta.

Belum lagi ditambah beban lainnya seperti beban keuangan dan beban lain-lain bersih yang melonjak. Kenaikan masing-masing beban itu sebesar 13,27% dan 823% secara year-on-year (yoy).

Alhasil, perseroan pun membukukan rugi bersih hingga US$ 605,17 juta. Nilai kerugian ini melonjak dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 550,45 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×