Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ace Oldfields menjadi salah satu perusahaan yang mengantre initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan pengecatan ini berencana listing pada 18 Oktober 2021.
"Kami baru saja mendapatkan peryataan efektif dari OJK," kata Hadi Sunardi, Sekretaris Perusahaan Ace Oildfields, Rabu (22/9).
Rencana IPO Ace Oldfields ini sudah bisa ditengok pada laman resmi e-IPO. Perusahaan yang akan menggunakan kode saham KUAS ini sudah menggelar masa bookbuilding pada 22 September - 27 September 2021.
Sementara perkiraan masa penawaran umum perdana saham digelar pada 8 Oktober - 14 Oktober mendatang.
Dalam prospektusnya, Ace Oldfields akan menawarkan 390 juta saham baru atau 30,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroran, dengan nilai nominal Rp 50.
Harga yang ditawarkan kepada publik di kisaran Rp 195 - Rp 250. Dengan begitu, perusahaan akan mengantongi dana segar Rp 76,05 miliar - Rp 97,50 miliar dari perhelatan IPO ini.
Bersamaan dengan penawaran umum, Ace Oldfields juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 130 juta waran seri I. Nantinya, setiap tiga pemegang saham baru bisa memperoleh satu waran seri I
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, dikurangi biaya efek, akan digunakan untuk dua tujuan utama. Pertama, sekitar 39,40% untuk membeli sebagian tanah dan bangunan di Cileungsi, Bogor dari pihak afiliasi dengan harga Rp 28 miliar.
Tujuan pembelian ini, untuk mengurangi biaya sewa dan pengembangan perusahaan lainnya. "Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima," tulis prospektus tersebut.
Kedua, sekitar 60,60% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, yaitu pembelian bahan baku, beban operasional dan marketing. Di mana, modal kerja ini tergolong dalam operating expenditure (opex).
Sedangkan dana yang didapatkan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, akan digunakan untuk modal kerja
Penjamin emisi efek untuk proses IPO Ace Oldfields yaitu NH Korindo. Calon investor juga bisa membeli saham KUAS lewat e-IPO.
Kinerja keuangan
Ace Oldfields yang berdiri tahun 1996, memiliki kantor pusat dan pabrik di Cileungsi, Bogor. Perusahaan ini awal mulanya merupakan hasil joint venture antara PT Ace Panbrush Industry dan Oilfields International Pty Ltd Australia.
Beberapa produk keluaran Ace Oldfields antara lain paint brush, paint roller, wire scratch brush, dan aksesori pengecatan lainnya.
Perusahaan mengklaim, dengan kombinasi dan rendahnya biaya produksi, perusahaan konsisten membuat produk dengan kualitas baik dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Selain menjual ke pasar domestik, perusahaan juga mengekspor produk ke Australia, Selandia Baru, dan Eropa.
Dalam prospektusnya, Ace Oldfields memiliki aset Rp 210,77 miliar. Rinciannya, liabilitas Rp 147,77 miliar dan ekuitas Rp 62,70 miliar.
Ace Oldfields membukukan pendapatan Rp 42,16 miliar pada akhir Mei 2021. Kinerja perusahaan naik 2,39% dibandingkan pendapatan lima bulan pertama 2020 yang sebesar Rp 41,18 miliar.
Perusahaan yang menekan beban pokok pendapatan dan beban lainnya, berhasil membukukan laba Rp 1,53 miliar. Kondisi ini lebih baik ketimbang rugi bersih tahun berjalan di Mei 2020 yang sebesar Rp 811,36 juta.
Pada tahun 2021 hingga 2025 mendatang, perusahaan memiliki rencana operasional pengembangan SDM, perluasan pasar ekspor, pengembangan produk baru, dan memperkuat sistem manajemen.
Dalam mini expose yang diterima KONTAN, Ace Oldfields yakin, perekonomian akan pulih secara bertahap mulai tahun 2021 ini. Sebagai industri yang erat kaitannya dengan industri properti, industri peralatan pengecatan juga dapat dikategorikan sebagai industri siklikal yang bergantung pada perkembangan ekonomi makro.
Perusahaan melihat sentimen positif di tahun 2021 diperkirakan akan terjadi di sektor properti. Tren positif presales sektor properti akan berlanjut didukung oleh tren rendahnya suku bunga Bank Indonesia dan kelanjutan relaksasi.
"Dengan positifnya outlook industri infrastruktur dan properti di tahun 2021, akan memberikan efek multiplier salah satunya pada industri peralatan dan perlengkapan pengecatan," tulis manajemen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News