Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Untuk menjaga likuiditas, PGAS mewajibkan jaminan berlangganan kepada pelanggan, jaminan ini bisa dicairkan apabila ada pelanggan yang menunggak.
“Namun, untuk penagihan pada pelanggan, tetap diupayakan semaksimal mungkin,” katanya Ketika dihubungi Kontan, Minggu (19/7).
Selanjutnya, PGAS juga melakukan efisiensi seoptimal mungkin, termasuk melakukan evaluasi dan menentukan prioritas investasi yang akan dilaksanakan pada tahun ini dan yang dapat ditunda ke tahun depan.
Baca Juga: Terimbas Corona, MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) Menunda Ekspansi
Sepanjang tahun 2019, PGAS memperoleh pendapatan sebesar US$ 3,85 miliar. Nilai ini turun tipis 0,52% ketimbang pendapatan US$ 3,87 miliar pada 2018. Walaupun pendapatan turun tipis, laba bersih PGAS merosot tajam.
Per 31 Desember 2019, PGAS hanya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 67,58 juta atau turun 77,8% dari realisasi laba bersih tahun2018 yang mencapai US$ 304,99 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News